Terkini.id, Jakarta – Pemerintah Ekuador mulai menyimpan jenazah pasien virus corona atau COVID-19 di dalam kulkas pendingin berbentuk kontainer.
Hal itu dilakukan pemerintah di negara tersebut lantaran kamar mayat di sejumlah rumah sakit Covid-19 di Kota Guayaquil, Ekuador telah penuh.
“Pandemi ini melebihi kapasitas layanan rumah sakit kami,” kata pihak rumah sakit Teodoro Maldonado Carbo dalam pernyataannya, seperti dilansir dari VOA Indonesia, Minggu, 5 April 2020.
Otoritas Kesehatan Ekuador mengonfirmasi 318 kasus kematian akibat virus corona, salah satu yang terbesar di Amerika Latin.
Namun, Presiden Ekuador Lenin Moreno lewat pernyataan resminya mengatakan bahwa angka pastinya lebih tinggi karena pihak berwenang mengumpulkan lebih dari 100 jenazah sehari.
- Gubernur Sulsel Lepas Jenazah Mantan Sekprov Mappatoeroeng Parawansa
- Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Tiba di Makassar, Akan Dikebumikan di Toraja
- Eks Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik Meninggal Dunia Akibat Kanker Tulang
- Viral Jenazah Warga Enrekang Diangkut Pakai Tandu Sarung, Begini Ceritanya
- MUI Sulsel Imbau Agar Beradab Saat Mengantar Jenazah, Haram Melakukan Anarkis di Jalan
“Banyak diantara jenazah itu diambil dari rumah-rumah keluarga sebagai upaya karantina ketat untuk mencegah pihak keluarga memakamkannya sendiri,” ujar Moreno.
Dalam pernyataannya, Moreno juga memperkirakan jumlah total kematian di sekitar Guayaquil akan mencapai 3.500.
“Sebuah kamp khusus sedang dibangun untuk menguburkan para korban meninggal dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Guayaquil, Cynthia Viteri mengatakan bahwa pemerintah telah menempatkan tiga kontainer berukuran 12 meter di rumah-rumah sakit untuk menyimpan jenazah-jenazah itu.
“Sejauh ini 150 korban telah dimakamkan di sebuah pemakaman swasta di kota itu,” ujar Viteri.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.