Nelayan Kodingareng Sebut Dikorbankan Gubernur Nurdin Abdullah

Nelayan Kodingareng Sebut Dikorbankan Gubernur Nurdin Abdullah

KH
FD
Kamsah Hasan
Fachri Djaman

Tim Redaksi

Terkini.id, Makassar – Polemik proyek tambang pasir laut hingga saat ini terus mendapat perhatian publik. Masyarakat khususnya nelayan Pulau Kodingareng menilai sikap Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, tidak peka terhadap dampak tambang pasir laut.

Mereka menilai cara Nurdin Abdullah melindungi perusahaan tambang pasir laut lantaran memiliki hubungan baik dengan anaknya, Fathul Fauzi Nurdin dan dirinya sendiri.

“Semua orang tahu pak apa hubungan PT Banteng Laut Indonesia dengan Gubernur Sulsel, wajar kami nelayan miskin yang selalu dikorbankan,” tegas Rusman, Nelayan Pulau Kodingareng, Jumat, 2 Oktober 2020.

Rusman mengatakan bahwa pendapatan perusahaan dari proyek tambang pasir laut untuk proyek MNP pasti sangat besar. Sehingga menurutnya, Gubernur Sulsel lebih memilih perusahaan dari pada para nelayan dan masyarakat Pulau Kodingareng.

“Kami ini hanya nelayan kecil. Hilangnya tempat kami mencari ikan tidak akan dipedulikan oleh Pak Nurdin Abdullah. Kami terus dikorbankan untuk perusahaan tambang itu,” jelasnya.

Baca Juga

Namun, kata Rusman, para nelayan dan perempuan di Pulau Kodingareng tidak akan berhenti menolak tambang pasir laut.

“Kami semua nelayan di Pulau Kodingareng tidak akan berhenti menolak tambang pasir laut. Pak Nurdin Abdullah juga akan menyesal telah memberikan izin tambang di wilayah tangkap kami,” tegasnya.

Menurut informasi yang dihimpun dari WALHI Sulsel, para nelayan di Pulau mengalami kerugian mulai dari 300.000 sampai 1.000.000 juta rupiah per hari.

Saat ini, berbagai organisasi masyarakat saat ini juga masih terus mendesak Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah untuk menghentikan tambang pasir laut dan mencabut seluruh izin tambang pasir laut di wilayah tangap nelayan.

Aliansi Selamatkan Pesisir misalnya, hingga saat ini masih mendampingi nelayan dan terus mendesak Nurdin Abdullah untuk mencabut izin tambang pasir karena telah memberi dampak buruk bagi kehidupan keluarga nelayan dan masyarakat di Pulau Kodingareng.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.