Terkini.id, Makassar – Sejumlah buruh menggelar aksi unjuk rasa dan menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Senin 20 November 2023.
Unjuk rasa dilakukan jelang penetapan kenaikan UMP yang akan diumumkan oleh Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin.
Hanya saja pada hari ini, pengumuman kenaikan UMP ditunda dan direncanakan akan diumumkan pada hari Selasa 21 November 2023.
“Tadi pak Pj Gubernur melakukan dialog dengan para buruh, sehingga pengumuman ditunda besok,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Ardiles Assegaf.
Ardiles mengungkapkan, berdasarkan penyampaian dari serikat buruh yang menggelar aksi unjuk rasa, mereka menuntut kenaikan UMP sekitar 7 persen atau Rp236, 960 dari Rp3,385,145 UMP saat ini.
- Manajemen Huadi Tegaskan Komitmen Bayar Pesangon Buruh Sesuai Perjanjian Bersama
- 16 Hari Blokade Buruh PT Huadi Berujung Kesepakatan Tripartit
- Buruh Eks PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia yang Terdampak PHK Mengadu DPRD Sulsel
- Puluhan Buruh Demo di Kantor DPRD Sulsel, Minta Segera Berlakukan UMP
- Ketua DPRD Sulsel Kawal Aspirasi Buruh dan HMI Tolak Tapera
“Tapi 7 persen ini baru usulan, namun ada juga Serikat Buruh yang sudah sepakat, itulah yang nantinya akan dilaji oleh Pj Gubernur sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 51,” ujarnya.
Pada aksi unjuk rasa para buruh di depan Kantor Gubernur Sulsel, mereka sempat menutup full akses jalan Urip Sumoharjo.
Berdasarkan pantauan, sempat terjadi cekcok antar buruh dan pengendara yang ingin melintas.
Selain itu, salah satu pengunjuk rasa juga sempat cekcok dengan salah satu polisi yang hendak membuka akses jalan untuk pengendara bermotor. Cekcok kedua bela pihak itu dilerai.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.