Pelajaran Pertama tentang Suap

Pelajaran Pertama tentang Suap

KH
Kamsah Hasan

Penulis

Terkini, Makassar — Di sebuah SMP di Kota Makassar, seorang guru diduga meminta uang Rp35 ribu hingga Rp150 ribu dari murid-muridnya. Konon katanya, demi “perbaikan nilai”. Sebuah kata yang tampaknya berasal dari ranah etika, tapi kini ditukar dengan transaksi kecil.

Nilai, dalam pengertian pendidikan, bukan lagi ukuran keberhasilan belajar, melainkan barang dagangan. Murid membelinya. Guru menjualnya.

Tentu saja ini salah—dalam pandangan hukum, juga dalam pandangan moral. Tetapi siapa yang bisa berkata bahwa ini semata soal pribadi guru itu? Atau hanya kesalahan oknum?

Dalam suatu sistem yang retak, perbuatan buruk kadang tak lahir dari niat jahat, melainkan dari keputusasaan. Gaji guru di Indonesia, terutama guru honorer, seringkali hanya cukup untuk bertahan.

Seorang guru bisa saja digaji Rp700 ribu per bulan, atau bahkan kurang. Di kota seperti Makassar, itu artinya lapar.

Baca Juga

Saya ingat kalimat Ivan Illich, bahwa institusi pendidikan modern melahirkan semacam “ritual konsumsi nilai”. Nilai ujian, ranking, sertifikat, ijazah—semuanya menjadi barang.

Maka, ketika nilai berubah jadi komoditas, bukan hanya murid yang memburunya, tapi sistem pun turut menjualnya, lewat kebijakan, lewat birokrasi, lewat ketidakadilan yang memelihara kemiskinan para pengajar.

Kita bisa mencerca guru itu. Kita bisa memanggilnya “oknum”. Tapi kita juga harus bertanya, mengapa profesi yang begitu mulia, yang kita sanjung setiap Hari Guru, justru dibiarkan tenggelam dalam kesulitan hidup?

Mengapa negara tega membiarkan para penjaga masa depan hidup tanpa masa depan?

Goethe pernah menulis seorang guru adalah lilin yang membakar dirinya demi menerangi orang lain. Tetapi bahkan lilin pun butuh sumbu dan nyala. Di negeri ini, terlalu banyak guru yang membakar dirinya dalam gelap.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.