Terkini.id, Jakarta – Varian omicron mengalami lonjakan drastis di awal tahun 2022 dan pemerintah memperkirakan bulan Fabruari menjadi puncak lonjakan virus varian omicron.
Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus varian Omicron yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir.
Peningkatan varian omicron tidak hanya terjadi di Indonesia, namun negara dunia pun mengalami lonjakan drastis.
Pernyataan menteri kesehatan ( Menkes ) Budi Gunadi Sadikin yang di kutip dari kompas.com, Selasa 2 Februari 2022 mengatakan bahwa
” Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu kasus per hari, kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada. Tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta”.
Disisi lain juru bicara vaksinasi Covid-19 kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi, yang dikutip dari Kompas.com mengatakan ” Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing”.
- Waspadai Covid-19, Tingkat Keterisian Tempat Tidur Rumah Sakit Meningkat
- Warga China Pilih Lawan Cuaca Dingin dan Lonjakan Covid-19
- Sejumlah Negara Perketat Pintu Masuk Untuk Turis Dari China
- Xi Jinping Nyatakan China Hadapi Tantangan Berat Dalam Hadapi Gelombang Covid-19
- Keputusan Jokowi Hentikan PPKM, Dapat Perhatian dari Media Asing
Akibat dari lonjakan ini masyarakat yang terinfeksi covid-19 tapi tidak bergejala, bergejala ringan, atau sedang untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tingkat penyebaran varian omicron lebih besar daripada penyebaran varian delta yang sebelumnya terjadi di Indonesia.Hal ini disebabkan oleh tingginya angka bepergian ke luar negeri yang di lakukan masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia diketahui paling banyak mengunjungi negara Turki, Arab Saudi, dan Amerika Serikat beberapa waktu terakhir yang menyebabkan lonjakan omicron di Indonesia.
Transmisi lokas juga menjadi salah satu penyebab tingginya penyebaran virus varian Omicron di Indonesia dan wilayah yang terdeteksi paling tinggi angka penyebarannya terjadi di DKI Jakarta yakni 6.391 kasus karena menjadi pintu gerbang utama kedatangan dari luar negeri.
Beberapa daerah luar Jabodetabek juga masuk kedalam wilayah penyebaran varian Omicron, salah satunya pulau Sulawesi. Hal ini juga di sebabkan oleh banyaknya turis lokal yang banyak mengunjungi wisata yang ada di pulau Sulawesi sehingga terjadi lonjakan varian Omicron.