Terkini.id, Makassar – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi optimis program lorong wisata efektif jadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat.
Pendidikan politik tersebut bakal jadi stimulus meningkatan partisipasi publik pada penyelenggaraan Pemilu di masa mendatang.
Hal ini diungkapkan Fatma saat bertemu perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar membahas sinkronisasi program KPU dengan Pemerintah Kota Makassar di Balai Kota, Kamis, 28 Juli 2022.
“Program lorong wisata fokus pada peningkatan ekonomi warga lorong, termasuk peningkatan sumber daya manusia yang ada didalamnya. Olehnya itu, seluruh program pemberdayaan termasuk pendidikan politik sangat strategis dilakukan melalui program lorong wisata,” ujar Fatma.
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari, menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada yang lalu tidak mencapai 60 persen. Namun Pemilu 2019 telah mencapai 75,4 persen, sedangkan target di Pemilu serantak nantinya yakni 77,6 persen.
- Jelang Pelaksanaan AHLF di Makassar, Kemensos Siapkan Sarana untuk Aksesibilitas Peserta
- Kemensos Pilih Makassar Jadi Tuan Rumah Forum ASEAN Penyandang Disabilitas, Akan Bahas 4 Isu Utama
- Catat! Jadwal Pemadaman Listrik di Wilayah UP3 Makassar Utara Senin 25 September 2023
- Bapenda Makassar Buka Pelayanan Hingga Perkenalkan Inovasi PAKINTA di Kawasan CFD
- Anggota DPRD Makassar, Fasruddin Rusli Apresiasi Upaya Pemkot Atasi Kekeringan
Untuk mengantisipasi hal itu, di awal tahapan berjalan, KPU berkoordinasi dengan berbagai stakholer, dan berharap dapat menyasar hingga tingkatan RT/RW.
“Dengan menyasar tingkat RT/RW, sosialisasi yang diberikan tidak lagi berdasar pada tingkat kelurahan/kecamatan. Hal ini sejalan dengan program kota Makassar yang saat ini digalakkan yakni adanya program Lorong Wisata,” ujar Endang Sari.
Menurutnya, sangat memungkinkan untuk menyinkronkan upaya tersebut ke dalam program lorong wisata agar cakupan sosialisasi dapat benar-benar sampai ke masyarakat.
Merespons itu, Fatma berharap berbagai kendala yang Pilkada sebelumnya dapat dijadikan pelajaran, agar Pemilu ke depan dapat lebih baik.
“Tentunya kita berharap dapat berjalan seiring, sehingga berbagai permasalahan yang ditemui di Pilkada maupun Pemilu yang lalu, dapat diatasi lebih dini,” ungkapnya.