Terkini.id, Jakarta – Pendeta Saifuddin Ibrahim kembali menjadi perbincangan setelah membahas mengenai pandangan para pemuka agama Islam terkait apakah diperbolehkan umat Islam mengucapkan selamat natal.
Dalam video tersebut, Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan bahwa sebagian ahli agama Islam memperbolehkan mengucapkan selamat natal, namun ada pula yang mengharamkannya.
“Bagaimanakah sebenarnya hukum mengucapkan selamat natal. Bagi muslim, mengucapkan selamat hari natal itu ada yang memperbolehkan, ada yang melarang, bahkan ada yang mengharamkannya, itu sudah biasa mendekati 25 Desember (dibahas) seperti saat iman saya masih di situ dulu,” ujar Pendeta Saifuddin, dikutip dari tvonenews.com, Sabtu 24 Desember 2022.
Lebih lanjut, Pendeta Saifuddin Ibrahim kemudian menyinggung salah satu surat dalam Al Quran, Al Furqan ayat 72 yang dijadikan landasan para ulama terkait larangan pengucapan selamat natal.
“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya. Sebenarnya ayat ini ya enggak ada kaitannya dengan boleh atau tidaknya mengucapkan selamat hari natal,” katanya.
- Heboh, Pendeta Saifuddin Ibrahim Jadi Pemulung di Amerika
- Sebut Nabi Muhammad Pedofil, Pendeta Saifuddin: Sejarah Sudah Membuktikan!
- Pendeta Saifuddin: Muhammad Bilang Boleh Menyusui Orang Dewasa!
- Marah-Marah, Pendeta Saifuddin: Jika Ikuti Ayat Qur'an Maka Hancur Dunia! Hancur Indonesia!
- Ngaku Pernah Dipenjara Karena Mengkristenkan Banyak Orang, Pendeta Saifuddin Marah: Indonesia Bebas Beragama! Apa Salah Saya?!
Pendeta kontroversi ini berpendapat surat Al Furqan ayat 72 tidak ada kaitannya dengan larangan pengucapan selamat natal kepada penganut agama non muslim.
“Sebab musabab ayat ini (Al Furqon ayat 72) turun juga tidak menjelaskan bahwa itu larangan mengucapkan selamat hari natal, bukan itu. Toh, mengucapkan selamat natal itu sama dengan mengucapkan selamat pagi, selamat sore, ya selamat semuanya,” tuturnya.
Selanjutnya, ia menyindir para pihak yang sibuk memperkeruh suasana dengan membawa topik soal ucapan selamat natal bagi penganut agama Islam.
“Mereka tidak mau mengakui Yesus Kristus lahir pada 25 Desember. Toh, orang Kristen sendiri pun ada yang mengatakan Yesus lahir tanggal sekian, tanggal sekian dan itu enggak masalah. Mempersatukan perayaan 25 Desember itu supaya tidak ribut antara jemaat satu dengan lainnya,” ucapnya.
Ia menambahkan jika berdasarkan Surat Al Mumtahanah ayat 8, ucapan selamat natal sama saja seperti berbuat baik antar sesama.
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. Nah, ucapan selamat natal dari seorang Muslim kepada umat kristiani adalah bagian dari berkata dan berbuat baik kepada sesama manusia, kenapa diharamkan?” ungkapnya.
Adapun menurutnya, larangan mengucapkan selamat natal selalu menjadi topik dan bahkan ada yang menyamakan hari natal dengan istilah Murtad Nasional.
“Selalu diributkan, bahkan mereka mengatakan bahwa 25 Desember itu hari Murtad Nasional,” imbuhnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.