Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik Rocky Gerung tanggapi polemik Islamophobia yang semakin terlihat menjadi-jadi setiap harinya di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung melalui sebuah kanal Youtobe Refly Harun.
Di mana, menurut Rocky Gerung Isu-isu islamophobia selalu gencar disuarakan oleh partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
“Kalau kita perhatikan, isu-isu islamophobia ini yang gencar untuk mengucapkan nya adalah PDIP,” ujarnya.
Selain PDIP, Rocky bahkan menilai bahwa Mahfud MD juga kerap menyuarakan soal isu islamophobia. Padahal, di Amerika Serikat saja isu semacam itu sudah diberhentikan.
- Pilgub Sulsel 2024, Pengamat Politik Nilai Bro Rivai Figur Tepat Memimpin Sulawesi Selatan
- Pengamat Politik Sebut Taufan Pawe Layak Maju Pilgub Sulsel 2024
- Alasan Danny Pomanto Mundur dari NasDem, Pengamat Politik Sampaikan Ini
- Pengamat Politik: Ganjar dan Prabowo Tak Perlu Berebut Endorse Jokowi
- Pengamat Politik: Erick Thohir Layak Jadi Cawapres Unggulan Pemilu 2024!
“Ada Pak Mahfud sesekali, kelihatannya Pak Mahfud gak paham bahwa bahkan Amerika sudah berhenti dengan isu islamophobia,” jelasnya.
Lanjut “Rancangan undang-undang terakhir tentang islamophobia udah diteken oleh Joe Biden, dan itu seharusnya jadi panduan kita untuk mengerti bahwa bahkan di Amerika isu islamophobia sudah hilang,” sambungnya.
Namun, kata Ahli Filsuf ini, bila isu tersebut masih ada, itu berarti ada partai yang hanya bisa hidup dengan menunggangi isu islamophobia.
“Nah kalau sekarang masih ada, itu artinya ada elemen dalam partai yang hanya bisa hidup dengan menunggangi isu islamophobia,” ungkapnya.
Sementara, soal Presiden Jokowi Rocky menilai presiden tidak terlalu memahami hal ini.
“Tentu Pak Jokowi gak paham-paham amat karena keterbatasan beliau memahami,” katanya.
Tetapi, menurut Rocky, bila isu islamophobia terus dimainkan atau disuarakan, itu akan memperkeras persaingan politik di 2024.
“Jadi Pak Jokowi justru mesti kasih sinyal bahwa berhentilah dengan islamophobia. Bukan sekedar demi isu itu, tapi demi dia sendiri,” tuturnya.
Sebab, Jokowi juga nantinya akan dianggap mensponsori isu islamophobia.
“Karena dia (Jokowi) juga akan dianggap sebagai sponsor islamophobia, kan itu intinya,” ucapnya.
“Terlepas dari objektifitasnya, gak, tapi orang akan menganggap bahwa Presiden Jokowi justru mensponsori islamophobia melalui sikap diamnya terhadap isu itu,” imbuhnya.
Lebih lanjut, publik akan menuding bahwa PDIP adalah pihak yang ada di belakang Jokowi.
“Dan orang akan hitung kalau begitu siapa yang di belakang Jokowi yang mengarahkan Isu islamophobia, ya dengan cepat orang tuding PDIP kan,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
