Terkini.id, Makassar – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulawesi Selatan (Sulsel) terimbas aturan Presiden terkait larangan pejabat menggelar buka puasa bersama.
Ketua PHRI Sulawesi Selatan, Anggiat Sinaga, mengungkapkan, edaran Presiden yang melarang pejabat dan pegawai instansi pemerintahan berbuka puasa membuat kegiatan rapat dan buka puasa bersama di hotel merosot tajam.
PHRI mengeluh, lantaran kegiatan buka puasa bersama berpengaruh pada merosotnya tingkat kegiatan meeting di hotel-hotel oleh kantor-kantor pemerintah.
“Sebanyak 60 persen pasar bukber yang potensial itu dari kantor-kantor pemerintahan. Ini membuat langsung loyo (tingkat hunian hotel),” ungkap Anggiat Sinaga, Minggu 26 Maret 2023.
Dia mengungkapkan, pada bulan Ramadan biasanya, kantor-kantor pemerintahan banyak melakukan aktivitas meeting setengah hari lalu dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
- Tantangan Bisnis Hotel di Tengah Menurunnya Euforia Masyarakat Pasca-Pandemi di Sulsel
- Protes, PHRI Sulsel Nilai UU KUHP Baru Bisa Berdampak Terhadap Okupansi Hotel
- Bike Tour 2022 DPD PHRI Sulsel Berhadiah Umrah, Buruan Daftar di Sini
- Kadis Pariwisata Makassar Resmi Buka MICE Expo 2022, Saatnya Berburu Promo Khusus 38 Hotel di Mal PIPO
- Tingkat Hunian Hotel di Makassar Terjun Bebas Setelah Kenaikan Harga Tiket Pesawat
“Tapi kali ini tidak ada sama sekali bookingan yang masuk pak. Kita cuma berharap individual dan family saja, tapi kalau pemerintah-kan jelas jumlah dan frekuensix,” ujar Anggiat Sinaga yang juga General Manager Hotel Claro Makassar itu.
Selama ini, para pelaku perhotelan mengandalkan kegiatan meeting atau rapat-rapat saat bulan Ramadan. Karena sudah sangat dipahami bisnis hunian atau booking kamar selalu anjlok setiap bulan Ramadan.
Kini, kata dia, kegiatan-kegiatan pertemuan nyaris tidak ada dan kunjungan ke rumah makan berkurang.
“Sehingga tidak heran jika tingkat huni hanya running kisaran 20-25 persen saja,” kata Anggiat lagi.
Menurut Anggiat Sinaga, kondisi bulan puasa hunian sepi sudah menjadi siklus tahunan dan bukanlah sesuatu yang mengagetkan lagi.