BISAKAH lahan bekas tambang dihijaukan kembali seperti semula? pertanyaan ini sering muncul di tengah pesatnya investasi industri ekstraktif di dalam negeri. Tapi di ribuan hektare eks tambang PT Vale, peneliti menemukan banyak organisme yang bisa hidup, dan mendukung keanekaragaman hayati.
DI dekat rimbunan pohon di sekitar kawasan Taman Kehati Wallacea Sawerigading, di Sorowako, Harun Tandioga mengingatkan wartawan yang datang untuk berhati-hati terhadap ular yang bisa saja muncul. Pohon-pohon menjulang tinggi, tanaman-tanaman belukar yang bisa dilihat di sisi jalan setapak di kawasan itu memang menjadi tempat yang cocok untuk hewan-hewan liar, salah satunya ular.
Apalagi, ada beberapa pohon endemik lokal yang berbuah, salah satunya Dengen. Buahnya berjatuhan dari pohon yang menjulang tinggi, adalah makanan alami sejumlah satwa seperti rusa, monyet hingga kuskus.
Hari itu, Harun Tandioga dan kawan-kawannya yang bertugas di Revegetation Nursery & Rehabilitation PT Vale Indonesia –biasa disebut Tim Enviro, mengajak wartawan melewati trek jalan kaki di sekitar Arboretum Taman Kehati, yang luasnya sekitar 5 hektare. Ada lebih dari 74 spesies tanaman yang tumbuh di area itu, yang dirawat Harun dan timnya.

Dari arboretum, Harun selanjutnya mengajak ke tempat penangkaran Rusa Timor, salah satu satwa endemik Indonesia. Ada 28 ekor rusa yang dikembangbiakkan di area itu, atas kerja sama PT Vale dengan BKSDA setempat.
- Lewat Makassar Creative Hub, Walikota Ajak Pemuda Tallo Alihkan Energi ke Kegiatan Produktif
- Wali Kota Makassar Lakukan Rekonsiliasi, Warga Tallo Kembali Rukun
- Geram Terhadap Korkab PKH, Bupati Jeneponto dan Perwakilan Aksi SANDRA Tinggalkan Pertemuan
- Puluhan Peserta Ikuti Yoga Class Wardah dan CitraCosmetic di Akkarena
- Aksi Unjuk Rasa SANDRA Desak Bupati Jeneponto Rekomendasikan Pencopotan Korkab dan Evaluasi Pendamping PKH
Harun juga mengajak wartawan ke area pembibitan yang bisa memproduksi 700.000 bibit pohon, Taman Kupu-kupu yang menjadi tempat konservasi kupu-kupu endemik Cytosia myrina, showcase area yang memamerkan batuan dan material terkait nikel, hingga taman tambang yang menunjukkan sejumlah alat berat yang sudah digunakan oleh PT Vale.
Taman yang diresmikan pada Maret 2023 oleh Presiden RI itu, berada di atas lahan 75 hektare, dan baru totalnya baru 15 hektare yang sudah dimanfaatkan. Siapa sangka, kawasan puluhan hektare itu, yang sebagiannya sudah menjadi hutan-hutan lebat, merupakan bekas pertambangan pertama PT Vale Indonesia, yang sudah direklamasi dan dihijaukan.
Taman Kehati berada di lahan konsesi PT Vale Indonesia, di Luwu Timur. Perusahaan ini memegang konsesi berupa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan luas 118.017 hektare (ha) yang tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara. Konsesi sebelumnya direncanakan berakhir pada Desember 2025, tapi telah diperpanjang oleh pemerintah hingga Desember 2035.
Menjaga Keanekaragaman Hayati di Sulawesi

Jika sebagian lahan bekas tambang lain diubah menjadi hutan, lahan yang sekarang menjadi Taman Kehati, lebih beragam isinya. Kawasan itu menjadi ‘miniatur’ keanekaragaman hayati hutan-hutan tropis di Bumi ini.
Nama panjangnya adalah Taman Kehati Wallacea Sawerigading. Salah satu kata dalam nama itu adalah Wallacea, karena berada di sisi timur garis imajiner yang dibuat oleh Alfred Russel Wallace, pada abad ke-19.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.