Puan Maharani Sindir Capres Bermodal Tampang di Depan Kader PDIP, ‘Asal Ganteng, Walau Gak Bisa Kerja’

Puan Maharani Sindir Capres Bermodal Tampang di Depan Kader PDIP, ‘Asal Ganteng, Walau Gak Bisa Kerja’

R
Ainur Roofiqi
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta- Puan Maharani, Ketua DPP PDIP menyindir calon presiden (capres) yang berparas tampan atau ganteng saat berbicara di depan para kader PDIP di Wonogiri, Jawa Tengah. 

Awalnya, Puan Maharani mengajak para kader PDIP untuk kembali pada jati diri orang Indonesia dengan memilih sosok capres yang benar-benar mencintai Indonesia dan mau bergotong-royong dalam membangun bangsa. 

Selanjutnya, Puan Maharani menyinggung dan menyindir sejumlah masyarakat yang lebih memilih sosok capres karena tampang ganteng, bukan atas dasar kinerja yang baik. 

“Kenapa saya ngomong ini? Kadang-kadang sekarang kita ini suka, yo wes lah dia saja, asal ganteng. Dia aja yang dipilih, asal bukan perempuan,” ujar Puan, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis 28 April 2022. 

Puan pun menilai capres tersebut kalau tampil di media sosial dan di TV tampak menyenangkan, meskipun tidak bisa apa-apa. Dia juga menyebut capres tesebut tidak bisa bekerja dan tidak dekat dengan rakyat.

Baca Juga

“Yo wes dia saja, walau enggak iso opo-opo tapi yang penting dia itu kalau di sosmed, di TV itu nyenengin. Tapi kemudian nggak bisa kerja, nggak deket rakyat,” sambungnya.

Lantas Puan menanyakan capres yang dibeberkannya kepada kader PDIP Wonogiri.

“Mau atau enggak pemimpin kayak begitu,” tanya Puan. 

“Enggak,” jawab kader PDIP yang hadir.

Selanjutnya, Puan bertanya kepada para kader dengan melihat capres tersebut, apakah memiliki perhatian terhadap rakyat Wonogiri atau tidak.

“Pernah enggak ketemu sama dia? Pernah enggak dia datang ke daerah ini? Misalnya, ke Wonogiri. Kalau ke Wonogiri ngapain? Ngebantu atau enggak, sowan atau enggak, ketemu enggak sama PDIP, ketemu enggak sama rakyat PDIP yang ada di Wonogiri, ketemu enggak sama rakyat Wonogiri?” katanya.

Karena itu, Puan mengingatkan kepada para kader untuk menentukan pilihan capres didasarkan pada kinerja dalam memperjuangkan rakyat.

“Jadi jangan kemudian kita itu asal pilih karena cuma kelihatan di panggung saja, panggung itu panggung media, panggung TV, panggung sosmed, tapi pilih orang yang betul-betul pernah memperjuangkan kita, pernah bersama-sama kita, pernah bergotong-royong bersama kita. Setuju atau nggak?” tanya Puan.

Dengan serentak, para kader menjawab “setuju”.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.