Ribut Soal Banjir Jakarta, Jokowi Diam-diam ke Waduk Pluit
Komentar

Ribut Soal Banjir Jakarta, Jokowi Diam-diam ke Waduk Pluit

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan sempat meninjau Waduk Pluit di Jakarta Utara pada Jumat pagi, 3 Januari 2019.

Kunjungan tersebut sempat tak diketahui wartawan karena tak masuk dalam agenda resmi presiden selama hari ini.

Ribut Soal Banjir Jakarta, Jokowi Diam-diam ke Waduk Pluit

Kunjungan Jokowi tersebut untuk memastikan pompa di waduk berjalan dengan baik.

Kabar Jokowi ke Waduk Pluit baru dipastikan saat Setpres Sekretariat Negara mengabarkan melalui rilis resmi, beberapa saat lalu.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Disebutkan, Presiden Joko Widodo mendadak meninjau Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat Pagi, 3 Januari 2020. Presiden ingin memastikan semua alat penanganan banjir yang ada di Waduk tersebut berfungsi secara optimal.

Saat tiba sekitar pukul 08.55 WIB, Presiden langsung mengecek ke lokasi di mana sejumlah alat berat bersandar di sisi Waduk Pluit.

“Ini (alat) _enggak_ jalan?” Tanya Presiden kepada operator alat berat yang ada di lokasi.

“Sedang off dulu Pak,” jawab salah seorang operator.

Setelah berdialog sebentar dengan operator alat berat, Presiden yang datang hanya dengan dikawal oleh Paspampres langsung menuju salah satu rumah pompa Waduk Pluit.

Ribut Soal Banjir Jakarta, Jokowi Diam-diam ke Waduk Pluit

Presiden pun kembali berdialog dengan salah seorang petugas yang berada di lokasi sembari berkeliling rumah pompa.

Mengetahui mesin pompa dalam kondisi baik, Presiden pun langsung berucap “bagus-bagus” dan mengacungkan jempolnya.

Setelah kurang lebih selama 20 menit berada di sana, Presiden pun meninggalkan Waduk Pluit pada pukul 09.15 WIB.

Dihubungi secara terpisah oleh Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa sidak Presiden tersebut merupakan langkah yang tepat.

“Presiden tentunya ingin memastikan Waduk Pluit yang berfungsi sebagai tampungan sementara (polder) yang masuk dari Kali Cideng (termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng), anak Kali Ciliwung (Kali Besar) dan saluran drainase sekitarnya dapat beroperasi dengan normal,” ucap Basuki.

Selain itu, waduk ini dilengkapi dengan pompa yang fungsi utamanya pada saat kondisi banjir dan pasang air laut (rob), dimana air akan dipompa dari Waduk Pluit ke laut.

Basuki juga menjelaskan bahwa tampungan Waduk Pluit adalah 3,29 juta m3 yang dilengkapi dengan 3 rumah pompa berkapasitas total 49 m3/detik.

“Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota, dll). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ucap Basuki.

Pengoperasian Waduk Pluit berada dibawah tanggungjawab Pemprov DKI Jakarta. Waduk Pluit selesai dibangun tahun 1973, sedangkan pompanya mulai dibangun tahun 1978 dan selesai 1984. Rehabilitasi terakhir selesai dilaksanakan tahun 2014.