Sebut Jokowi Gagal Kelola Keuangan Negara, Nicho: 2024 Sulit Bagi Indonesia dan Penerusnya untuk Bayar Semua Utang

Sebut Jokowi Gagal Kelola Keuangan Negara, Nicho: 2024 Sulit Bagi Indonesia dan Penerusnya untuk Bayar Semua Utang

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Aktivis dan pegiat media sosial, Nicho Silalahi menilai bahwa pada tahun 2024 nanti, akan sulit bagi Pemerintah Indonesia untuk membayar semua utang negara.

Hal ini karena menurutnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah gagal mengelola keuangan negara selama dua periode kemimpinannya.

Oleh sebab itulah, ia menyindir pihak yang meminta agar Presiden Jokowi maju lagi untuk periode ketiga.

“Jika ada yang minta 3 periode maka kamipun meminta cukup 1 ½ periode aja,” kata Nicho Silalahi melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 26 Januari 2022.

“2024 sulit bagi Indonesia dan penerusnya untuk membayar semua utang karena Jokowi gagal mengelola keuangan negara. Cocok ga woi ideku ini? Kalau cocok kita GasPol terus,” lanjutnya.

Baca Juga

Bersama pernyataannya, Nicho Silalahi membagikan berita soal Sekretaris Jenderal Komunitas Jokowi – Prabowo (Jokpro) 2024, Timothy Ivan Triyono yang mendukung Jokowi 3 periode.

Dilansir dari JPNN, Timothy menilai bahwa salah satu penyebab munculnya wacana masa jabatan presiden 3 periode adalah karena tidak ada tokoh calon presiden (Capres) yang lebih baik dari sosok Presiden Jokowi saat ini.

Ia menyebut Presiden Jokowi menjadi benchmark atau angka minimal bagi sosok capres yang akan maju, namun belum ada yang mampu menyamainya.

“Jangan sampai nanti di 2024 kita tidak bisa mencari pengganti Pak Jokowi atau penerus Pak Jokowi,” katanya pada Sabtu, 15 Januari 2022.

“Bagi kami, Pak Jokowi itu sudah membuat benchmark yang cukup tinggi untuk kepemimpinan di masa yang akan datang,” sambungnya.

Timothy pun menyarankan bahwa apabila sampai pada Pilpres 2024 mendatang belum juga ditemukan tokoh yang menyamai Presiden Jokowi, maka Presiden Jokowi harus mau dicalonkan kembali oleh masyarakat menjadi presiden.

“Jadi, paling tidak Pak Jokowi ini sekarang jadi angka minimal ya. Jadi, kalau 2024 nanti, Pak Jokowi tidak bisa menunjuk ke luar, mencari pengganti atau penerusnya maka mau tidak mau saya harap Pak Jokowi menunjuk dirinya sendiri, menunjuk ke dalam,” kata Timothy.

Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil rilis survei terbarunya yang mengungkapkan tren dukungan masyarakat terhadap Presiden Jokowi untuk kembali maju tiga periode.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan bahwa pada September 2021 dukungan Presiden Jokowi untuk maju 3 periode hanya 27,5%. 

Namun, dukungan ini meningkat dalam dua survei terakhir, yakni pada November 2021 dengan tingkat dukungan berada pada angka 38,4% dan pada Desember 2021 kembali meningkat menjadi 40%.

Tren peningkatan ini tidak berbeda jauh dengan dukungan publik terhadap perpanjangan masa jabatan presiden untuk tiga periode.

Pada September 2021, hanya 23,9% responden yang mendukung wacana masa jabatan presiden diperpanjang menjadi tiga periode. 

Namun, dalam dua survei terakhir, dukungan terhadap perpanjangan masa jabatan presiden mengalami peningkatan yang signifikan. 

“Pada November 2021, yang setuju masa jabatan presiden diperpanjang tiga periode naik menjadi 35,6% dan kembali naik pada Desember 2021 menjadi 38,6%,” kata Burhanuddin saat rilis hasil survei secara daring, Minggu, 9 Januari 2022.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.