Terkini.id, Jakarta – Kasus hepatitis akut yang mulai mereda saat ini disusul oleh status siaga cacar monyet (monkeypox).
Virus yang berhasil diidentifikasi pertama kali di Republik Kongo pada tahun 1970 tersebut, saat ini menunjukkan penyebaran cepat di Benua Amerika dan Eropa.
Dikutip dari Tempo.co yang dilansir dari Al Jazeera, pada Kamis, 19 Mei 2022 tercatat beberapa kasus baru dan berkembang terkait inveksi virus cacar monyet ini.
WHO sebagai badan internasional yang berwenang mengungkapkan penemuan kasus infeksi monkeypox ini pertama kali dikonfirmasi di Inggris.
“Belum ada sumber infeksi yang dikonfirmasi baik untuk keluarga atau klaster GBMSM,” tutur perwakilan mereka.
- Awas! Hepatitis Anak Mengancam Keluarga Indonesia, Kenali Gejalanya Sedini Mungkin
- Kasus Hepatitis Akut Misterius Semakin Marak, KPAI : PTM Jangan 100 Persen
- Ancaman Penularan Hepatitis Akut, Epidemiolog : Mekanisme Pembelajaran Hybrid Offline dan Online Dimungkinkan
- Tidak Hanya Anak-anak, Dewasa Juga Harus Waspada Hepatitis 'Misterius'
- Waspadai Hepatitis Akut, Disdik Makassar Imbau Siswa Bawa Bekal Dari Rumah
Inggris sendiri saat berita diturunkan telah mengonfirmasi tujuh kasus dan terus melakukan penyelidikan untuk menghindari potensi wabah.
Sedangkan di Spanyol telah melaporkan penemuan 23 kasus potensial, Portugal 5 kasus dan Amerika Serikat baru mengonfirmasi kasus pertamanya.
Pengidap cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa waktu jika yang terserang adalah orang dewasa.
Berbeda bila yang terinfeksi merupakan anak-anak, sebab dapat menimbulkan akibat yang fatal.
Kondisi itu mirip dengan kasus hepatitis akut misterius beberapa waktu lalu sehingga menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat dunia.
Sebab itu, WHO mengimbau jika ada yang mengalami gejala seperti flu dan bengkak di kelenjar getah bening yang disusul ruam-ruam, segera memeriksakan diri agar lekas teridentifikasi dan tertangani.