Terkini.id — Pergantian pelatih seakan menjadi tradisi di tubuh PSM Makassar. Dalam rentang enam tahun terakhir, klub tertua di Indonesia itu berkali-kali mengganti nakhoda dengan alasan beragam.
Dari alasan sakit, ketidakjelasan liga, konflik internal, hingga tunggakan gaji. Satu per satu pelatih datang dengan membawa harapan baru, lalu pergi meninggalkan jejak kecewa.
Robert René Alberts (2016–2019)
Robert Alberts kembali ke Makassar pada Juni 2016. Pelatih asal Belanda itu dianggap membangkitkan PSM dengan gaya main menyerang dan menuntun klub finis kompetitif di papan atas.
Namun pada Januari 2019, Alberts memutuskan mundur dengan alasan kesehatan.
- Mahasiswa ITH Hadirkan ISARA, Suara Baru bagi Teman Tunarungu Wicara
- Guru Besar Unhas Nilai MYP 3,7 Layak Percontohan Karena Utuh dan Berkelanjutan
- Pemprov Sulsel dan Bank Sulselbar Jadi Co-Host Pelaksanaan Akad Massal Debitur KUR
- Asmo Sulsel Edukasi Siswa SMA Batara Gowa Cegah Kecelakaan Lalu Lintas
- Dorong Kesadaran Adminduk Masyarakat, Pemkab Jeneponto Gelar Sosialisasi KISAK
Manajemen menyebut pengunduran diri itu sulit diterima, mengingat jasa Alberts yang membawa PSM kembali ke jalur prestasi.
“Robert ingin fokus pada kesehatannya,” ujar pihak klub saat itu.
Kepergian Alberts menimbulkan simpati suporter, yang menilai dia salah satu pelatih asing paling berkesan di Makassar.
Darije Kalezić (2019)
PSM menunjuk Darije Kalezić pada 2 Februari 2019. Kalezic datang membawa pengalaman di Eropa dan sempat memberi warna baru di tubuh Juku Eja.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.