Terkini.id, Jakarta – Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin menanggapi soal polemik antara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan partai besutan Megawati Soekarnoputri PDIP.
Menurut Jamiluddin, gempuran PDIP terhadap Ganjar Pranowo tentu tak akan membuat Gubernur Jateng itu tinggal diam.
Bahkan, ia beranggapan Ganjar bisa menggunakan modal kekuatan elektabilitasnya untuk melakukan serangan balik.
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan Ganjar dengan modal kekuatan elektabilitas tinggi, diyakini bisa meniru cara dan strategi Joko Widodo mendapatkan restu sebagai Capres 2014 dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekanoputri.
“Bisa saja ikut strategi Jokowi dengan terus meningkatkan elektabilitasnya. Atas dasar ini relawannya melalui berbagai media terus menekan Mega,” ujar Jamiluddin, Rabu 26 Mei 2021 seperti dikutip dari Rmol.id.
- Banjir dan Macet Berjam-jam di Demak, Warga Colek Ganjar: Jateng Masih Tanggung Jawabmu Pak !
- Relawan Ganjar Gelar Penyuluhan dan Bagikan Bibit Untuk Petani di Gowa
- Ganjar Gencarkan Operasi Pasar untuk Tekan Inflasi di Bulan Ramadan
- PMN Pendukung Ganjar Dorong Peran Mahasiswa Makassar Memajukan Desa
- Aksi Sosial Komunitas Nelayan Dukung Ganjar, Bagi Voucher Solar hingga Makan Bersama
Selain itu, kata Jamiluddin, kekuatan elektabilitas Ganjar Prabowo yang terbilang tinggi juga bisa membuat partai politik lainnya mengusungnya di Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau elektabilitasnya terus tinggi, tentu akan ada partai politik yang mengusungnya,” tuturnya.
Hal itu, menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul ini kemungkinan bisa terjadi apabila elektabilitas Ganjar mengungguli kandidat lain.
Akan tetapi, menurutnya, kalau seperti sekarang tentu sulit bagi Ganjar Pranowo mencari perahu partai politik di luar PDIP.
“Tapi, tampaknya PDIP akan kekeh mengusung Puan. Sebab, kalau itu tidak dilakukan Mega, maka trah Soekarno akan berpeluang tersingkir dari kepemimpinan nasional. Bahkan trah soekarno akan berpeluang tersisih dari PDIP. Mega tentu tidak menginginkan hal itu terjadi,” ujarnya.