Terkini.id, Jakarta – Terkait kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkemah di Kawasan Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dinilai dilakukan untuk membangun sebuah pencitraan positif kepada publik.
Hal itu disampaikan oleh Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Political Review Ujang Komaruddin.
Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki keinginan untuk menjabat tiga periode.
“Kelihatannya seperti itu. Itu kan dilakukan dalam konteks ya membangun sebuah pencitraan yang positif. Kita tahu, jangan salah, Jokowi itu kan ingin tiga periode, jangan salah,” ujar Ujang sebagaimana dilansir dari Suaracom. Selasa, 15 Maret 2022.
Berdasarkan hal itu, menurut Ujang Komaruddin, Jokowi akan berusaha melakukan kebijakan-kebijakan yang positif.
“Oleh karena itu pasti akan melakukan kebijakan-kebijakan yang positif, lihat saja,” sambungnya.
Ia bahkan meyakini akan ada skenario perubahan amandemen agar Jokowi bisa mencalonkan diri di Pilkada 2024.
“Harus diamandemenkan dan itu kelihatannya akan adaa scenario untuk menjalankan proses amandemen itu melalui PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara/ kini GBHN) kelihatannya skenarionya seperti itu,” ucap Ujang.
Menurut Ujang, skenario tiga periode Jokowi didasarkan pada informasi yang diterimanya dan keinginan investor untuk berinvestasi selama Jokowi masih menjabat sebagai Presiden.
“Nanti desainnya itu dukung tigaperiode tapi Jokowi ikut pemilu lagi. Karena apa, ini kaitannya dengan IKN, karena investor-investor itu minta jaminan Jokowi, kalau Jokowi bukan presidennya gimana itu.Atas dasa itu pula makanya Jokowi kelihatannya dengan Luhut sebagai komandan ya, kelihatannya,” papar Ujang.
Perdebatan penundaan pilkada dan perpanjangan masa jabatan presiden tidak terpikirkan, menurut Ujang, karena akan menimbulkan instabilitas di masyarakat.
Akibatnya, ada kemungkinan Jokowi bisa mencalonkan diri pada pemilihan umum 2024 jika UU 1945 diamandemen.
“Karena Pemilu ditunda tidak mungkindan memeperpanjang jabatan juga tidak mungkin akan chaos yang akan muncul dan kalau itu Pemilu lagi kan (Jokowi) mengaggap, ‘saya ikut pemilu lagi demokratis kok, kalau ngak suka dengan saya silahkan ngak usah dipilih’,” kata dia.
Selain itu, kata Ujang, alasan Jokowi maju kembali tiga periode karena nantinya akan beralasan faktor koalisi partai yang masih mendukung Jokowi maju kembali.
“Partai-partai masih mendukung saya ko. Dan jangan lupa yang mengamandemen Bukan saya kok MPR. Saya sih melihat scenario itu yang akan digunakan oleh kelompok mereka, saya melihat seperti itu ,” ucap Ujang.
Ujang menyebut sknario Jokowi tiga periode sudah mulai terlihat karena mulai bermunculan spanduk dukungan Jokowi tiga periode.
Bahkan PSI kata Ujang sudah menyampaikan bahwa wacana Jokowi tiga periode bisa dilakukan dengan mengubah amendemen UUD 1945.
“Perhatiin saja sekarang saya muncul kayak PSI ngomong Jokowi tiga periode, kalau di Riau muncul spanduk tiga periode. Ini sudah muncul lagi cerita lama akan dimunculkan kembali,” tuturnya.
Meski Jokowi pernah melontarkan pernyataan pada Februari 2019 lalu bahwa dorongan tiga periode sama sama saja ingin menampar muka dan menjerumuskan Jokowi. Namun, kata Ujang, di dalam dunia politik, tidak bicara etika politik.
“Walaupun dulu Jokowi, orang yang mendorong tiga periode menampar muka saya, itu dalam konteks politik. Kita tidak bicara etika dan kala kita bicara politik itu kata Mahatir Muhammad politik itu penuh drama. Jadi akan banyak drama,” papar Ujang.
“Itu skenario yang mungkin adalah ketika pemerintah sudah menetapkan pemilu 2024 maka yang mungkin adalah bukan menunda atau memperpanjang tapi. ikut Jokowi pemilu lagi,” sambungnya.