Terkini.id, Jakarta – Sesepuh Polri Komjen Pol (Purn) Noegroho Djajoesman angkat bicara soal kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
Noegroho mengatakan kasus ini sangat memalukan bagi Korps Kepolisian. Menurut dia, masalah tidak akan berlarut sampai sekarang ini jika Kapolri tegas dari awal.
“Langkah yang berani dan tegas. Kasus ini sangat memalukan bagi Korps Kepolisian. Kalau saya sih, masalah institusi itu yang salah pimpinannya. Jika dari awal Kapolri tegas, masalah tidak berlarut-larut sampai sekarang,” ujar Noegroho dalam keterangannya, Senin 8 Agustus 2022, dilansir Tribunnews pada Senin 8 Agustus 2022.
Noegroho mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk ‘bersih-bersih’ internal terhadap kasus itu.
Kapolda Metro Jaya 1998 ini menilai langkah tegas Kapolri juga meredam isu ‘perang bintang’ di kasus tersebut.
“Ini tergantung Kapolri agar kasus bisa tuntas. Siapa saja bintangnya harus ditindak jika terbukti bersalah. Pokoknya jangan ragu mengambil langkah-langkah. Kalau tidak akan menjadi beban bagi Kapolri dan Polri,” tegas Noegroho.
Sementara itu diketahui, Irjen Ferdy Sambo sudah diperiksa tim Irsus Polri di Mako Brimob, dan hasilnya dia diduga melanggar kode etik.
Noegroho menyebut tindakan itu layak. Bahkan jika Ferdy Sambo atau perwira lain nantinya diproses pidana bila ada bukti-bukti lebih lanjut.
“Selesaikan secara hukum. Tidak ada yang kebal hukum. Siapa saja bisa menjadi tersangka,” seloroh Jenderal yang kerap disebut pendiri Front Pembela Islam (FPI) ini.
“Jangan karena rising star tak bisa ditindak secara hukum. Kebetulan saya kenal baik bapaknya, Pak Pieter Sambo. Saya pernah jadi anak buahnya. Dia baik, dan tegas,” tandas Noegroho.