Terkini.id, Makassar – Pemerintah Kota Makassar tengah mendesain kendaraan menggunakan tenaga listrik. Kendaraan tersebut diberi nama Co’mo.
Keunggulan kendaraan tersebut dinilai ramah lingkungan dan memberi prioritas terhadap disabilitas. Nantinya, Co’mo bakal beroperasi dari lorong ke lorong.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar Iman Hud mengatakan desain kendaraan tersebut tengah dalam kajian. Ia mengatakan ada banyak pihak yang terlibat.
“Itu tahun depan, konsep sudah ada terkait dengan keselamatan, kenyamanan, dan rancang bangunnya yang memenuhi syarat,” kata Iman, Kamis, 2 Desember 2021.
Nantinya, Iman menyebut Co’mo tak akan melewati trayek kendaraan umum. Hal itu berbeda dengan jenis kendaraan umum lain.
- Rachmat Kaimuddin Ungkap Alasan Pemerintah Perkuat Industri Otomotif Lewat Kendaraan Listrik
- BPBD Makassar Bakal Adopsi Kendaraan Listrik United E-Motor untuk Tanggap Bencana yang Lebih Cepat
- Wali Kota Makassar Siapkan Peluncuran 15 Unit Kendaraan Listrik Co'mo Edisi Terbaru
- Empat Fakta Motor Listrik yang Mulai Dilirik Usai BBM Naik
- Borong Mobil Listrik Wuling Air ev, Jusuf Hamka Singgung Esemka
Ihwal jumlah unit Co’mo yang bakal diproduksi tahun depan. Iman mengatakan saat ini sementara dalam kajian.
“Bayangannya sama kayak mobil golf, modelnya mutar-mutar,” sebutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan pemerintah kota telah melakukan studi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk merancang kendaraan tersebut tahun depan.
“Desainnya sementara, rutenya menghubungkan lorong wisata dengan lorong wisata, jadi lorong ke lorong,” kata Danny.
Menurutnya, Petepete Smart tersebut akan menghubungkan 5 ribu lorong wisata secara gratis mulai hotel ke hotel sampai ke lorong wisata. Ia mengatakan bakal mengurus izin terlebih dulu.
“Izinnya dulu, apakah kita pakai izinnya pete-pete smart tinggal kita minta listriknya, nanti perhubungan yang urus teknisnya,” ungkapnya.
Danny menyebut langkah tersebut untuk menghidupkan lorong wisata. Ia mengatakan bakal memberi fasilitas terhadap masyarakat yang hendak berwisata di lorong.
“Kita hidupkan lorong-lorong, kan kita mau ekonomi recovery dari bawah kita ada startup lorong,” ucapnya.