Terkini.id, Jakarta – Headline berita mengenai tanggapan seorang pengamat terkait kasus perseteruan antara Habib Bahar Bin Simth dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ramai di retweet oleh netizen khususnya para pengguna twitter.
Dilansir dari suara.com, seorang pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga melontarkan pendapatnya menganai kasus yang sedang ramai ini pada Kamis, 23 Desember 2021.
Jamiluddin menganggap bahwa, sebagai KSAD, Jenderal Dudung sebaiknya menahan diri dan tidak membuka perseteruan lebih lanjut dengan Bahar. Dia juga menyebutkan bahwa KSAD Dudung yang seharusnya memiliki inisiatif untuk menemui Habib Bahar bin Smith.
Hal ini sontak membuat para netizen geram dan melontarkan kritikan melalui akun media sosial.
Salah satu yang mengkritisi pendapat pengamat tersebut adalah pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean.
- Dihukum 6 Bulan Penjara, Bahar bin Smith Bebas 1 September Nanti
- Soroti Vonis Penjara Bahar Bin Smith, Chusnul Chotimah: Indonesia Darurat Kebohongan!
- Habib Bahar Semprot Ferdy Sambo: Menutupi Kasus KM 50, Allah Balas!
- Amanda Manopo Ucapkan Selamat Ulang Tahun Untuk Habib Bahar: Sehat Selalu
- Sindir Keras Soal Capres 2024, Habib Bahar: Pada Khianat Semua!
Dalam akun twitter pribadinya, Ferdinand Hutahaean terharan-heran dengan pendapat sang pengamat. Ferdinand menilai bahwa pengamat tersebut sedang ngawur dalam berbicara.
“Ini penganat mana yg ngomong? Siapa ini? Koq bisa sengawur ini bicara? Dudung disarankan temui Bahar…?” cuitan Ferdinand Hutahaean sambil melampirkan tangkapan layar menunjukkan Headline berita yang sedang banyak diperbincangkan.
Lebih lanjut, Ferdinand juga menyebutkan bahwa Bahar lah yang seharusnya mendatangi KSAD Jenderal Dudung dan mencium tangannya.
“Mestinya Bahar yg menghadap Dudung minta maaf dan cium tangan Dudung. Ngga perlu cium kaki, cukup tangan. Dasar..!!” lanjutnya.
Selain itu, ada juga akun twitter @Urrangawak ikut menyebutkan bahwa pernyataan pengamat tersebut justru merendahkan wibawa TNI.
“Jelas pernyataan pengamat ini ngawur merendahkan wibawa TNI, emang si Bahar itu siapa,” ujarnya.
Ada juga netizen yang mempertanyakan kualifikasi seseorang dapat disebut sebagai pengamat saking geramnya.
“Kualifikasi untuk jadi pengamat itu apa sih? Asal lancar bacot gitu? Walau bacotan itu kadang diluar nalar org sehat?” ungkap pengguna twitter @Ode84 pada Kamis, 23 Desember 2021.