Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik, Rocky Gerung menanggapi soal kerumunan warga yang terjadi saat Presiden Jokowi mengunjungi NTT. Menurutnya, peristiwa itu seperti momen kedatangan Habib Rizieq Shihab di bandara pada beberapa waktu silam.
Bahkan, Rocky Gerung mengira sosok yang berada di mobil dengan mengeluarkan setengah badannya dari sun roof mobil tersebut adalah Habib Rizieq dan bukan Jokowi.
Pernyataan satire Rocky tersebut dilontarkannya lantaran menilai sosok yang biasa mengeluarkan setengah badannya dari dalam mobil melalui kaca sunroof adalah Habib Rizieq.
Momen tersebut, kata Rocky Gerung, kerap dilakukan Rizieq saat menyapa para pendukungnya di setiap kesempatan.
“Awalnya saya kira yang ada di dalam dan mengeluarkan setengah badan dari mobil itu Habib Rizieq kaya peristiwa di bandara itu,” ujar Rocky.
- Rocky Gerung Akui Sudah Jadi Tersangka
- Kasus Penyebaran Berita Bohong Rocky Gerung Naik Penyidikan
- Rocky Gerung: Kasus Korupsi SYL Sarat Politik, Efek NasDem Usung Anies Capres
- Rocky Gerung Nilai Partai Demokrat Tidak Lagi Sejalan Dengan Koalisi Perubahan
- Jawaban Rocky Gerung Usai Dilaporkan ke Polisi Oleh Relawan Jokowi: Saya Minta Maaf...
Hal itu disampaikan Rocky lewat videonya yang tayang di kanal Youtube Rocky Gerung Official, seperti dilihat pada Rabu 24 Februari 2021.
Mengutip Hops.id, menurut Rocky pernyataan satire-nya terhadap Jokowi tersebut ia lontarkan karena presiden telah membuat peristiwa yang menimbulkan kerumunan masyarakat dan melanggar Prokes di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Rocky Gerung pun menilai seandainya peristiwa kerumunan Jokowi itu terjadi bukan di masa pandemi, maka menurutnya hal itu bisa menaikkan elektabilitas Jokowi.
“Sebetulnya peristiwa tersebut sangat dramatis sekali, akibatnya menjadi tragis karena terjadi di masa pandemi covid-19, kalau tak ada pandemi bisa untuk menaikkan elektabilitas sang tokoh,” ungkapnya.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan kerumunan warga NTT menyambut Presiden Jokowi tersebut beredar luas di media sosial.
Video itu banyak dibagikan pengguna Twitter, salah satunya Gladislagiwoy. Dalam narasi unggahannya, ia menyebutkan peristiwa dalam video tersebut terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Maumere Flores, NTT.
“Kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Kabupaten Sikka, Maumere Flores, NTT,” tulisnya.
Menanggapi video tersebut, pihak Istana Negara lewat Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin membenarkan bahwa video itu memang diambil saat Jokowi tengah berada di Maumere dan hendak melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napu Gete di Desa Ilinmedo, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT.
Saat dalam perjalanan, kata Bey, sudah banyak warga yang menunggu iring-iringan kendaraan Jokowi.
Lantaran banyaknya warga yang mendesak maju ke tengah jalan, akhirnya iring-iringan presiden pun berhenti.
“Saat dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti,” ujar Bey Machmudin.
Ia pun menegaskan bahwa saat peristiwa dalam video itu terjadi, Presiden Jokowi sudah mengingatkan kepada warga agar menggunakan masker.
“Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” ungkap Bey.
Menurutnya, momen saat Jokowi mengingatkan kepada warga untuk memakai masker bisa dilihat dalam video itu saat presiden menunjukkan ke warga masker yang ia gunakan.
“Dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya,” ujarnya.