Ternyata Acara Reuni Akbar 212 Dibiayai Ormas Terlarang
Komentar

Ternyata Acara Reuni Akbar 212 Dibiayai Ormas Terlarang

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH) Muannas Alaidid mengungkapkan jika Reuni Akbar 212 yang rencana digelar pada 2 Desember 2021 mendatang, akan dibiayai oleh organisasi terlarang.

Muannas menyebutkan bahwa dua organisasi terlarang tersebut adalah Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Publik tahu, penyelenggara acara itu didonasisi dua ormas terlarang yaitu FPI dan HTI,” kata Muannas, Selasa 16 November 2021.

Lebih lanjut Muannas memperkirakan bahwa Kelompok Persaudaraan Alumni 212  akan bernasib sama dengaan dua organisai yang menyokong acara Reuni kabar tersebut. Menurutnya, kelompok pimpinan Slamet Ma’arif itu juga bakal dibubarkan.

“FPI dan HTI Itu sudah resmi bubar. Tunggu saja nanti PA 212 ini juga nasibnya sama bakal layu mati sendiri seperti yang lain,” kata Muannas.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Dikabarkan bahwa acara Reuni 212 ini sudah ditentang berbagai pihak, salah satunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebab kegiatan ini dinilai dapat memicu penularan Covid-19.

Muannas sepakat dengan hal itu. Kemudian dia mengajak umat Islam untuk tidak membuang-buang waktu mereka demi menghadiri acara tersebut.

“Semua demi kesehatan dan keselamatan kita bersama. Situasi pandemi hari ini belum berakhir. Jangan sampai (Reuni akbar 212) memunculkan klaster baru di tengah covid hari ini,” tegasnya.

Meski demikian, nyatanya Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menegaskan bahwa pihaknya masih terus mempersiapkan acara Reuni 212 tersebut.

“Untuk Reuni Akbar 212 masih penggodokan sampai maksimal,” kata Novel.

Namun, sayangnya, Novel tidak menjelaskan secara rinci penggodokan itu sudah sejauh mana. Dia hanya meminta semua umat untuk bersabar menanti tahapan reuni ini.

“Nanti kalau sudah ada hasilnya, kami kasih informasinya (ke publik),” katanya, dilansir dari Kompas.

Novel sendiri menyebut reuni akbar nanti bakal dihadiri massa dalam jumlah besar. Meski klaim soal jumlah peserta reuni akbar sebelumnya tidak pernah terbukti, Novel tetap sesumbar jutaan umat akan hadir dalam kegiatan itu.

“Sekitar tujuh juta orang akan hadir pada acara reuni akbar nanti,” kata Novel.

Seperti yang diketahui bahwa Aksi 212 yang dikenal dengan Gerakan Bela Islam dimulai sejak 2016 oleh GNPF Ulama, ketika kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Waktu itu, massa yang membanjiri kawasan Monas, Jakarta Pusat, menuntut kepolisian segera menangkap Ahok yang saat itu masih berstatus Gubernur DKI Jakarta.