Terkini.id, Kupang – Di tengah polemik kehidupan dan ekonomi yang semakin sulit teratasi, tak sedikit orang panik dengan pandemi Covid-19 yang sedang merongrong negeri ini.
Mahasiswa asal Desa Nubalema yang tidak mudik saat Covid-19, membuat Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia mengambil langkah solutif meringankan beban hidup mahasiswa di berbagai kota (10/6/2020).
“Hanya waktu singkat yang dirancang oleh Maleo dkk, jadi beberapa orang saja yang berdonasi,” ungkap Natsir Corebima.
Lanjut Natsir, kami di sini juga dikawal ketat oleh yang berwajib. Semua dilakukan adalah keikhlasan atas nama kemanusiaan demi membantu sanak saudara dari lewotana.
Beberapa mahasiswa Desa Nubalema yang sedang mengenyam pendidikan di kota besar dibagi secara merata. Titik fokusnya adalah yang tidak mudik.
Mulai dari Kota Samarinda 1 orang, Jakarta 4 orang, Bandung 2 orang, Jogja 6 orang, Ende 1, Makassar 7 orang, Malang 1 orang, dan Kota Kupang 6 orang.
“Pertimbangan lain kenapa Kota Samarinda hanya 1 orang, karena 2 orang saat ini tinggal bersama orang tua mereka,” ungkap Iman saat dimintai keterangan.
Mahasiswa Desa Nubalema di Kota Kupang, Makassar, dan Jogja menerima bantuan lewat sembako, sedangkan kota lain langsung ke rekening masing-masing.
28 orang yang menerima bantuan saat tidak mudik, didonasikan oleh 8 orang TKI di Malaysia. Di antaranya Sahar Duran, Natsir Corebima, Meleo, Astero, Iman, Aroeck. Ranto, dan Nur Ayny.
“Semua dilakukan hanya niat ikhlas, itu saja sudah cukup. Semoga apa yang kami lakukan bisa memotivasi yang lain untuk saling membantu,” tutup Maleo.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
