Terkini.id,Jeneponto – Pembangunan Bailley yang dilaksanakan oleh Prajurit Yon Zipur 8/SMG dan Yonif 726 Tamalate, anggota Kodim 1425 serta dibantu anggota Polres Jeneponto dan masyarakat Kampung Munte Desa Bonto Mate’ne Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto hampir rampung.
Jembatan Bailley dibangun di Munte atas putusnya jembatan Munte akibat banjir bandang yang mengakibatkan akses masyarakat dan santri Pesantren Darul Ihsan Munte terputus.
Dengan bekerja tanpa batas waktu untuk untuk hasil yang maksimal, tahap pemasangan jembatan Bailley yang dimulai pada tanggal 5 Februari lalu dan hari ini memasuki tahapan perampungan dengan proses pemasangan lantai atau landasan sebagai lintasan kendaraan.

Kapten Basor Hermawan mengaku, Jembatan Bailley dibuat di Munte dengan kapasitas 15 ton itu dilaksanakan atas instruksi Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi.
“Ini atas perintah Pangdam XIV Hasanuddin, setelah meninjau langsung kondisi Jembatan yang putus ini, kita mulai bekerja hari Selasa, 5 Februari lalu, hari ini memasuki hari kelima,”jelas Kapten Basor Hermawan
- Gubernur Sulsel Dampingi Panglima TNI Buka 4th Multilateral Naval Exercise Komodo
- Kementan Gaungkan Genta Organik, TNI-AD Siap Jadi Pelaku Pembangunan Pertanian
- Deddy Corbuzier Pamit Sementara dari Youtube
- HUT Ke-77 TNI, Kodim 1425 Jeneponto Gelar Gerak Jalan Santai dan Bersihkan Hutan Kota
- Anggota Polisi yang Viral Karena Video Menghina TNI Akhirnya Dihukum
Menurutnya, pengerjaan Bailley diperkirakan rampung pada hari minggu besok,” kita akan rampungkan besok,” ungkapnya
Kapten Basor menambahkan, selama pengerjaan jembatan Bailley, Prajurit Yon Zipur 8/SMG, Yonif 726 Tamalate dan anggota Kodim 1425 juga dibantu oleh Dinas Pekerjaan Umum Jeneponto.