Terkini.id, Jakarta – Selasa, 17 Mei 2022, Ustaz Abdul Somad atau biasa dikenal UAS menceritakan kisahnya yang pernah ditolak saat masuk Timor Leste pada tahun 2018 silam dalam akun Youtube ‘Hai Guys Official’.
UAS dalam akun YouTube ‘Hai Guys Official’ menceritakan terkait dirinya pernah ditolak saat masuk Timor Leste tahun 2018 silam. Saat itu UAS mendapat undangan Tabligh Akbar yang kebetulan dilaksanakan di Timor Leste.
“Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timur Leste, padahal sudah disusun acaranya tabligh akbar. Begitu sampai di airport tiba-tiba tak masuk, kawan saya masuk, rombongan masuk, mereka masuk, saya tak masuk,” ujar UAS dalam akun youtube ‘Hai Guys Official’ dengan judul Viral!! Singapura Deportasi UAS dilansir Liputan6.com.
Tidak diperbolehkan masuk, UAS kemudian bertanya pada petugas Imigrasi disana, UAS mengaku mendapat informasi bahwa dirinya akan dicekal ke luar negeri dan mendapat penolakan memasuki wilayah Timor Leste karena dikira sebagai seroang teroris.
“Saya tanya lah saat itu, ada satu orang, orang imigrasinya, agak bisik-bisik, kenapa kalian tidak kasih saya masuk, ada baru informasi pak, informasi apa? Bapak teroris. Kenapa kalian baru kasih tahu sekarang, enggak dari kemaren? Informasinya baru masuk satu jam lalu,” ucap UAS mengulang percakapannya dengan petugas Imigrasi Timur Leste.
- Sindir UAS tak punya Etika? Menteri Muhadjir: Jaga Mulut Agar Tak Diusir
- Niat Pengen Liburan, UAS Malah Ditolak Masuk Oleh Singapura
- Dianggap Sering Menjelekkan Agama Non Muslim, Singapura Tidak Mau Terima Ustadz Abdul Somad
- Dubes RI: UAS Bukan Dideportasi, Dia Belum Masuk Wilayah Singapura
- UAS Dideportasi Singapura, Netizen: Emang Siapa Somad? Kok Nggak Koreksi Diri?
“Jadi mereka, Imigrasi Timur Leste itu dapat fax dari Jakarta, kami dapat kiriman bahwa bapak teroris, maka tak bisa masuk.
Tapi waktu itu sebelum pilpres, jadi waktu itu memang, ya, maklum lah, mungkin kedatangan saya ke Timur Leste itu (ditakutkan) mempengaruhi suara, jadi waktu kan ada dua calon dikahwatirkan saya akan condong,” ucap UAS yang menduga peristiwa tersebut berkaitan dengan Pilpres 2019.
Peristiwa tersebut terulang kembali saat dirinya mendapat penolakan masuk ke Singapura pada Senin, 16 Mei 2022.
UAS mengaku khawatir dengan database saat masih di Timor Leste yang masih tersimpan
“Tapi itu dulu kan 2018, sekarang 2022, jadi saya khawatir Singapura, file lama itu masih belum dihapus, jadi kalau orang ini masuk jangan dikasih, jadi orang Singapura harus update,” ucap UAS.
UAS sendiri sampai detik ini belum mengetahui secara pasti alasan terkait tidak diterimanya masuk ke Singapura.
“Itulah yang mereka tak bisa menjelaskan, pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, jadi yang bisa menjelaskan mungkin Ambassador Singapura di Jakarta,” ucap UAS.
UAS mengungkapkan bahwa dirinya sudah membawa dokumen berkas dengan lengkap dan merasa aneh dirinya dideportasi.
“Berkas lengkap semua, kartu (dokumen) untuk datang sampai masuk semua lengkap, enggak ada kurang satu apa pun,” ucap UAS
Sedangkan Suryopratomo selaku Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Baru Indonesia untuk Singapura mengungkapkan bahwa UAS tidak dideportasi, melainkan tidak diizinkan masuk ke negeri Singa.
“UAS tidak dideportasi. Tetapi tidak mendapatkan approval (persetujuan) untuk masuk Singapura,” ucap Suryopratomo dalam keterangannya, pada Selasa, 17 Mei 2022
Suryopratomo mengungkapkan bahwa dirinya tidak punya andil terkait memberikan izin masuk ke Singapura, semua hal tersebut sudah menjadi kewenangan Pemerintah Singapura
“Itu kewenangan Singapura, bukan KBRI,” kata dia.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
