Unhas Soal Meluluskan Disertasi Terawan: Kita Justru Mengharapkan Penjelasan Dari MKEK IDI
Komentar

Unhas Soal Meluluskan Disertasi Terawan: Kita Justru Mengharapkan Penjelasan Dari MKEK IDI

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Universitas Hasanuddin (Unhas) akhirnya menanggapi kabar yang beredar mengenai kelulusan disertasi milik Terawan tentang terapi cuci otaknya tersebut.

Menurut Humas Unhas Ishak Rahman meminta kepada Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) menjelaskan siapa saja pihak yang menekan para pembimbing disertasi Terawan saat itu.

“Terkait hal ini, kita justru mengharapkan penjelasan dari MKEK IDI,”  kata Ishak dilansir dari halaman CNN Indonesia pada Selasa 5 April 2022.

Namun Ishak tidak ingin memberikan komentar lebih jauh mengenai hal ini.

Sebelumnya MKEK IDI menduga para pembimbing Terawan ditekan agar bisa meluluskan disertasi mengenai terapi cuci otak tersebut.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Menurut anggota MKEK IDI, Rianto Setiabudy tidak mungkin para pembimbing tidak tahu mengenai adanya kekurangan dalam disertasi terapi cuci otak itu.

Sehingga mengakibatkan muncul anggapan bahwa disertasi Terawan bisa lolos karena adanya tekanan dari luar oleh pihak tertentu.

“Karena sebetulnya mereka tahu sejak semula weakness ini, cuma mereka terpaksa mengiyakannya karena konon ada tekanan eksternal yang saya sama sekali juga bentuknya apa,” ujar Rianto, Senin 4 April 2022.

Terapi cuci otak terawan diberi nama metode Intra-Arterial heparin Flushing (IAHF) yang memiliki tujuan untuk memodifikasi Digital Subtraction Angiography (DSA).

IDI memutuskan untuk memberhentikan mantan Menteri Kesehatan tersebut dalam Muktamar ke-31 di Aceh.

Pemberhentian tersebut akan dilakukan IDI dan memiliki jangka waktu 28 hari hari kerja.