Terkini.id, Jakarta – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Veronica Koman mengatakan bahwa maksimal dalam tiga minggu, akan ada nyawa yang melayang lagi di Papua.
Veronica Koman juga menyinggung bahwa masyarakat Indonesia mungkin hanya akan mendengarnya jika korban yang jatuh bukan orang asli Papua.
“Mungkin Anda hanya akan mendengarnya di media bila korbannya non-OAP, tapi maksimal dalam 3 minggu, akan ada nyawa melayang lagi di Papua,” katanya melalui Twitter pada Minggu, 19 September 2021.
“Tiap-tiap darah sipil, TNI, Polri, dan OPM yang jatuh, adalah akibat inkompetensi Jakarta untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan,” lanjutnya.
Pernyataan Veronica soal akan ada nyawa yang melayang dalam tiga minggu itu lantas menjadi sorotan netizen.
- Veronica Koman Sayangkan Pertemuan LGBT Batal Digelar di Jakarta, Singgung Kelompok Konservatif
- Indonesia Kecam PBB soal Tudingan Intimidasi, Veronica Koman: Menyesatkan
- Terungkap! Ditemukan Bukti Baru Kasus Teror Rumah Orang Tua Veronica Koman
- Rumah Orang Tua Veronica Koman Diteror Bom, Terduga Pelaku Tertangkap CCTV Pakai Jaket Ojol
- Benda Diduga Bom Meledak di Kediaman Ortu Veronica Koman, Peneror Tinggalkan Pesan Ancaman
Beberapa netizen menilai bahwa apa yang dikatakan Veronica Koman itu terdengar seperti rencana.
“‘Maksimal dalam 3 minggu akan ada lagi nyawa melayang di Papua‘ ini terdengar sperti sebuah rencana. Apa maksunya Vero?” kata seorang netizen.
Komentar netizen itu lantas dibalas oleh Veronica Koman yang kembali menekankan bahwa orang hanya mendengar jia bukan orang asli Papua yang menjadi korban.
“Ya soalnya elu cuma denger ketika non-OAP jadi korban,” katanya.
Menurutnya, OAP itu jauh lebih sering jadi korban tapi media nasional sering kali tidak memberitakan.
“Makanya lo ga denger. Konflik Papua memang sudah separah itu, terparah sejak era Suharto,” kata Veronica Koman.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.