Terkini.id, Makassar – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali merencanakan mengalokasikan untuk lanjutan pembangunan Masjid Kubah 99 Asmaul Husna yang berlokasi di Kawasan CPI Makassar.
Merespons itu, Kepala Departemen Advokasi dan Kajian WALHI Sulsel, Slamet Riadi meminta rencana pembangunan Masjid 99 kubah oleh pemerintah provinsi di lahan reklamasi itu tak diteruskan atau dihentikan.
“Kami tidak menolak pembangunan masjid, namun perlu diketahui bahwa lokasi pembangunan tersebut berada di lahan reklamasi yang berdampak buruk bagi lingkungan dan menggusur masyarakat,” ujar Slamet, Jumat, 27 Mei 2022.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar harus mengetahui bahwa lokasi CPI tersebut merupakan lokasi yang penuh dengan konflik dan sarat akan pelanggaran HAM.
Slamet menjelaskan lokasi pembangunan masjid tersebut awalnya merupakan pemukiman 41 Kepala Keluarga nelayan yang digusur tanpa ada kompensasi ataupun ganti rugi.
- WALHI Sulsel Dirikan Posko Aduan untuk Hentikan Kejahatan Lingkungan
- Tolak Tambang Emas di Rampi, Walhi Minta Bebaskan 17 Masyarakat Adat
- WALHI Beri Kritik Tajam atas Proyek Sampah Pemkot Makassar
- Bencana Ekologis dan Ketimpangan Air: Catatan Suram WALHI Sulsel untuk 2024
- WALHI Soroti Debat Perdana Pilgub Sulsel: Lingkungan Hidup Hanya Sebatas Janji?
Tak hanya itu, lahan reklamasi di sebelah barat Pantai Losari ini juga telah mematikan penghidupan nelayan yang menggantungkan hidup mereka sekitar Pantai Losari.
“Kami tentu tidak rela jika Masjid 99 Kubah yang memiliki nilai yang sangat agung dan sebagai tempat beribadah orang Islam dibangun di lahan yang memberi dampak buruk bagi lingkungan dan komunitas pesisir,” paparnya.
Seharusnya, kata dia, Pemerintah Provinsi lebih mengutamakan terlebih dahulu persoalan lingkungan dan mengganti kerugian masyarakat. Baik yang berada di Mariso, Panambungan, Galesong, utamanya 41 Kepala Keluarga yang digusur dari pemukiman mereka.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
