Terkini.id, Depok – Wali Kota Depok, Muhammad Idris, menuai kecaman oleh berbagai pihak lantaran dituding telah membeberkan identitas dan alamat lengkap dua warganya yang positif virus corona.
Menanggapi kecaman tersebut, Idris membantah keras bahwa dirinya telah mengeluarkan pernyataan terkait informasi alamat dua warganya itu.
Hal itu disampaikannya saat hadir di program Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas, Selasa, 3 Maret 2020.
Ketika itu, Karni Ilyas menanyakan ke Idris apakah benar ia yang memberi informasi kepada media terkait identitas dan alamat dua warga Depok positif corona tersebut.
Idris menjawab bahwa ia sama sekali tak pernah menyebutkan nama dan alamat dua warga tersebut.
- Soal Kaesang Jadi Wali Kota Depok, Gibran Rakabuming: yang Merestui Bukan Jokowi
- Kaesang Pangarep, Putra Presiden Jokowi Siap Jadi Calon Wali Kota Depok
- Wali Kota Depok Dilaporkan ke Polisi Terkait Penggusuran SDN Pondok Cina 1
- Geram Atas Pernyataan Wali Kota Depok Soal Gabung ke DKI Jakarta, Plh Gubernur Jabar: Seolah-Olah Mendiskreditkan Kami
“Dalam konferensi pers saya tidak menyebutkan nama dan alamat rumahnya,” ujar Idris.
Bahkan, dirinya mengaku hingga saat ini tak mengetahui secara pasti nama maupun alamat dua pasien positif corona itu.
Menurutnya, saat itu dirinya memang memerintahkan asistennya untuk mencari tahu alamat kedua korban.
“Memang ketika itu, saya sedang mencari tahu. Lalu saya tanyakan ke asisten saya, perumahan apa? Ini apakah yang ada di Sukmajaya atau yang ada di tempat lain, mungkin kata-kata itu terdengar oleh wartawan,” terangnya.
Sebelumnya, Idris menuai kecaman dari Pembela Kebebasan Berekspresi Asia Tenggara (SAFEnet) terkait dua warganya yang terinfeksi virus corona.
Ia dinilai SAFEnet telah lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai wali kota lantaran mengungkap data pribadi dua pasien tersebut ke muka umum.
Diketahui, dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota Depok pada Senin, 2 Maret 2020, Idris mengumumkan dua warganya positif terjangkit virus corona.
Ketika itu, dirinya dituding telah membeberkan kronologi serta identias dan alamat tempat tinggal dua warga tersebut.