Duga Yosef Terlibat Kasus Subang, Pakar: Dia Diduga Merusak TKP

Terkini.id, Jakarta – Peristiwa kasus Subang yang menewaskan dua korban yakni ibu dan anak, Tuti dan Amel hingga saat ini belum juga terungkap. Terkait hal itu, pakar pun meyakini pelaku tak lain adalah suami korban yakni Yosef Hidayah.

Hal itu diyakini pakar hukum, Ricky Vinando. Ia mengukapkan pelaku kasus Subang tersebut tak lain dan tak bukan adalah Yosef.

Menurut Ricky, keyakinannya itu berdasarkan sejumlah alat bukti yang ditemukan penyidik berikut keterangan ahli maupun banyaknya petunjuk termasuk keterangan saksi orang dekat, Ketua RT, dan penduduk setempat yang telah dikumpulkan.

Apabila mengacu dengan semua hal itu, maka menurutnya hanya ada satu orang yang paling pantas ditetapkan sebagai tersangka yakni Yosef Hidayah.

“Jadi, saran saya kepada penyidik jangan ragu-ragu lagi, alat bukti sudah cukup, naikkan saja status Yosef dari saksi sebagai tersangka dan jadikan Yosef sebagai saksi mahkota. Karena sudah terlalu banyak alat bukti petunjuk yang mengarah kepada diduga Yosef,” ujar Ricky, Jumat 8 Oktober 2021 seperti dikutip dari Beritasatu.

Selain itu, kata Ricky, berdasarkan pengakuan saksi kunci kasus Subang itu yakni Suparman alias Ujang, ia melihat Yosef membersihkan genangan darah di TKP.

Oleh karena itu, Ricky meyakini betul bahwa pelaku kasus Subang yang menewaskan Tuti dan Amel tersebut adalah Yosef lantaran suami korban itu sudah merusak TKP.

“Saksi Suparman saat ke TKP melihat Yosef diduga menyiram darah banyak genangan darah campur air, pak RT juga lihat banyak genangan darah, bahkan Yosef mengaku membereskan semuanya karena berantakan, berarti Yosef sudah merusak TKP,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ricky juga menilai dengan perkembangan yang ada sekarang terkait kasus Subang itu publik jangan berharap pelaku bisa ditemukan dalam waktu dekat.

Bahkan, menurut Ricky, saking terlalu lamanya proses penyelidikan kasus Subang itu ia membuat perandaian bahwa sampai lebaran kuda pun pelaku pembunuh istri dan anak Yosef tersebut tidak akan terungkap.

“Sampai lebaran kuda, kita tak akan pernah bisa menemukan saksi yang melihat langsung peristiwa pembunuhan, karena ini TKP-nya di dalam rumah, sudah pasti saat pembunuhan dilakukan semua pintu rumah ditutup, baik pintu depan dan belakang,” ujarnya.