Terkini.id, Jakarta – Yenny Wahid merasa malu dan prihatin dengan adanya kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang anak kiai di Jombang.
Sebagai orang Jombang putri mendiang mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur tersebut menyayangkan hal tersebut terjadi di daerahnya.
Lewat akun media sosial Twitter miliknya, Yenny meluapkan rasa prihatin sekaligus malu atas kasus yang membuat heboh publik dalam beberapa hari terakhir.
“Sebagai orang Jombang saya malu sekaligus menyayangkan kasus semacam in terjadi,” cuitnya dalam Twitter pribadinya @yennywahid yang dikutip Sabtu 9 Juli 2022.
Yenny pun berharap agar seluruh pondok pesantren belajar dari kasus yang terjadi ini untuk bisa menciptakan suasana belajar mengajar yang nyaman dan aman.

- Yenny Wahid Putri Gus Dur Diusung PSI jadi Cawapres Merasa Terkejut dan Tidak Tahu
- Yenny Wahid Sambangi Anies Baswedan di Balai Kota Bahas Kompetisi Panjat Tebing
- Anak Gus Dur: Cak Imin Melecehkan Ketum PBNU!
- Pengamat Sebut Perseteruan Yenny dengan Cak Imin Berdampak Pada Kaum Nahdliyin: Ini Kan Sepupuan Nggak Perlu Perang Terbuka!
- Yenny Wahid Singgung Ketum PKB, Cak Imin: Dia Bukan PKB Lagi
“Berharap kasus ini menjadi perhatian bagi pesantren memastikan dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman khususnya bagi santriwati,” lanjutnya.
Yenny pun berharap agar kasus ini dapat segera diselesaikan melalui proses hukum yang tengah dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Saya mendukung proses penegakan hukum oleh Kepolisian dan meminta semua pihak membantu Kepolisian dalam prosesnya,” tutur Yenny.
Cuitan Yenny Wahid tersebut sontak menuai banyak tanggapan dari para warganet yang memenuhi kolom komentar.
“Pengawasan pengelolaan pesantren, khususnya terkait perlidungan santri dari kekerasan seksual harus dilembagakan. Semacam lembaga pengawas musti disetup dan setiap penyelenggaraan pendidikan berbasis boarding harus bisa diakses serta laporannya dibuka ke publik. IMHO,” tulis akun @HastoSuprayogo.
“Salam Mbak Yenu, Mbak malu? Tapi apa anda tidak memikirkan bagaimana Ratusan Santri di kepung oleh aparat, dianiaya, dipukul sampai bercucuran darah tanpa perlawanan? Saya rasa dugaan kasus tak sebanding dengan perlakuan bengis mereka kepada kami!” tulis akun @keshisutikno.