Terkini.id, Soppeng – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng berencana membuka sekolah dan sistemnya seperti semula yaitu pembelajaran tatap muka.
Sebanyak 16 Sekolah diprioritaskan untuk dibuka yakni Sekolah yang berada di daerah pinggiran, Sekolah yang berada di desa yang tidak memiliki kasus covid-19 dan Sekolah yang jumlah Siswanya sedikit.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng Muhammad Asis Makmur, saat melakukan pertemuan bersama UPTD, Pengawas dan Kepala Sekolah di Aula Disdikbud Soppeng, Senin 12 Oktober 2020.
“Hari ini kita bahas pembelajaran tatap muka bersama Uptd, Pengawas dan para Kepala Sekolah,” kata Muhammad Asis Makmur.
Disampaikan bahwa pada saat sekolah diberlakukan pembelajaran tatap muka maka sekolah tersebut harus melaksanakan Protokol Kesehatan dengan ketat.
- Update Korban Kapal Pulau Pajenekang Tenggelam di Pengkep: 5 Meninggal, Sepuluh Selamat
- Kronologi Kapal Penumpang Pulau Pajenekang KM Reski Tenggelam di Perairan Pangkep
- Daftar Korban Kapal Tenggelam di Perairan Pangkep: Dua Meninggal, 3 Orang Hilang
- Legislator DPRD Makassar, Nunung Dasniar Minta Pemkot Perhatikan Kecamatan Langganan Banjir
- Pipa PDAM Makassar di Mallengkeri Raya Bocor, Sejumlah Wilayah Ini Alami Gangguan Distribusi Air
“Protokol Kesehatan harus diperketat demi keselamatan para Siswa yang sedang belajar di dalam kelas,” sebut Asis Makmur.
Sementara Sekda Soppeng Andi Tenri Sessu menyetujui 16 sekolah akan melakukan pembelajaran tatap muka dengan pertimbangan Sekolah tersebut berada di daerah pinggiran atau jauh dari kota.
“Kita mendorong untuk memulai pembelajaran tatap muka di 16 sekolah yang berada di pinggiran, akan tetapi Protokol Kesehatan harus dilaksanakan,” ucap Andi Tenri Sessu.
“Para kepala sekolah terlebih dahulu melakukan tatap muka dengan orang tua murid, apakah sanggup menjaga protokol kesehatan dilingkungannya,” terangnya.
Selain itu, PNS di lingkup Pemda Soppeng ini mengharapkan agar Dinas Kesehatan melakukan pengawasan di sekolah yang dipilih melakukan pembelajaran tatap muka dan Dinas Pendidikan membuat fakta integritas bagi siswa, guru dan kepala sekolah.
“Sekolah dibuka tapi catatan Disdik harus standar nasional, artinya apa yang dilakukan siswa dan guru dibuatkan fakta integritas, sedangkan Dinas Kesehatan harus memantau perkembangan sekolah,” harapnya.
“Untuk sementara 16 sekolah dan jika seminggu ke depan dinyatakan aman maka sekolah dibuka lagi sampai semua sekolah melakukan aktifitas belajar mengajar,” tutupnya.