Abrasi Air Laut Sepanjang 27 Meter di Sulawesi Utara Merobohkan Belasan Rumah Warga
Komentar

Abrasi Air Laut Sepanjang 27 Meter di Sulawesi Utara Merobohkan Belasan Rumah Warga

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Abrasi air laut sepanjang 27 meter di sulawesi utara merobohkan belasan rumah warga. Untungnya kejadian tersebut tidak memakan korban jiwa.

Robohnya belasan rumah warga di pinggir laut, pada hari Rabu, 15 Juni 2022. Kejadian ini diakibatkan abrasi air laut sepanjang 75 meter yang terjadi di pesisir Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut) sekitar pukul 13.20 WITA.

Dari data BPBD Minahasa Selatan yang melakukan kajian cepat, terdapat 15 rumah warga hingga 3 bangunan penginapan yang roboh ke laut akibat abrasi tersebut. Abrasi itu juga meruntuhkan jembatan penghubung antar kelurahan.

Mengutip dari CNNIndonesia.com bersama Anggota BPBD Minahasa Selatan Andre Lombogia, 

“Tadi cuacanya hujan sedang, biasa saja sih tidak ada tanda-tanda. Sekitar jam 13.00-14.00 WITA tiba-tiba kata warga saksinya ada bunyi seperti lempengan patah dan mulai abrasi. Kalau orang sini bilangnya bunyi gempa,” 

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Andre juga menerangkan bahwa warga sempat melakukan evakuasi dan berlari menjauhi laut, karena proses abrasi ini terjadi selama 60 menit. Untuk sejauh ini tak ada laporan korban jiwa dan luka luka di lokasi kejadian. 

Penyebab

Pengertian abrasi adalah suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya merusak terkadang juga disebut dengan erosi pantai. Salah satu kerusakan garis pantai ini dapat dipicu karena terganggunya keseimbangan alam di daerah pantai tersebut.

Sejumlah warga yang terkena dampak dari abrasi ini sementara diungsikan di posko tanggap darurat yang disediakan di Kelurahan Uwuran II Amurang. Penduduk yang tinggal di area pantai dihimbau untuk waspada karena dikhawatirkan terdapat bencana abrasi susulan.

Menurut kesaksian dari warga yang sempat mengabadikan momen tersebut bersama wawancaranya bersama detik.com, 

“Jalan di sekitar lokasi itu jatuh ke pantai. Kemudian disusul tiang pembatas jalan. Namun lebih dulu jatuh dari posisi jalan bagian kiri”, ujar warga tersebut.

Dari bencana ini banyak warga yang berdatangan ke lokasi dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Jalur Trans Sulawesi, sejauh hampir 2 kilometer. Mulai dari depan Kantor Kelurahan Bitung hingga jembatan Lewet Amurang pada sore hari, Rabu 15 Juni 2022.