Al Jazeera: Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Terkunci, Penonton Tak Punya Kesempatan Selamatkan Diri
Komentar

Al Jazeera: Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Terkunci, Penonton Tak Punya Kesempatan Selamatkan Diri

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Reporter media asing ternama Al Jazeera, Jessica Washington meliput langsung Stadion Kanjuruhan untuk menggambarkan peristiwa tragedi tewasnya ratusan penonton Arema vs Persebaya.

Video liputan langsung Al Jazeera di Stadion Kanjuruhan itu diunggah akun Instagram Suarabergema2.id, seperti dilihat pada Selasa 4 Oktober 2022.

Dalam narasi unggahannya, akun tersebut mengutip ulang liputan live reporter Al Jazeera, Jessica Washington yang menggambarkan bagaimana penonton di Stadion Kanjuruhan menjebol tembok ventilasi untuk menyelamatkan diri saat polisi menembak gas air mata.

“Liputan Reporter Jessica Washington dari Al Jazeera live di stadion Kanjuruhan malang, yang menunjukkan aremania menjebol tembok ventilasi untuk menyelamatkan diri karena pintu keluar yang terkunci saat terjadi kepanikan massa akibat tembakan gas air mata,” tulis akun Suarabergema2.id.

Dilihat dari video itu, tampak Jessica Washington mendatangi Stadion Kanjuruhan untuk memberikan peliputan kepada masyarakat dunia bagaimana tragedi Kanjuruhan terjadi.

Baca Juga

“Saya ingin memberikan gambaran seperti apa sekarang di siang hari anda akan mendapatkan gambaran bagaimana tragedi ini terjadi,” ujar Jessica Washington.

Reporter wanita dari media internasional Al Jazeera itu pun kenunjukkan tembok ventilasi Stadion Kanjuruhan yang dijebol penonton Arema vs Persebaya lantaran hendak menyelamatkan diri saat polisi menembakkan gas air mata.

“Anda bisa melihat tembok ventilasi dijebol penonton yang berupaya untuk keluar dari stadion saat gas air mata ditembakkan,” ungkapnya.

Selain tembok ventilasi, Jessica juga menunjukkan sebuah pintu keluar Stadion Kanjuruhan yang terkunci saat penonton berupaya keluar dari stadion. Bentuk pintu itu pun terlihat penyok.

“Dan pintu besi ini anda bisa melihat penyok bentuknya karena mereka berupaya menyelamatkan diri,” tuturnya.

Menurut cerita dari penonton kepada Al Jazeera, beberapa pintu keluar Stadion Kanjuruhan terkunci saat polisi menembakkan gas air mata. Lantaran hal itulah, kata Jessica, mereka tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan diri.

“Seperti yang diceritakan penonton kepada kami, polisi menembakkan gas air mata, tetapi beberapa pintu keluar terkunci jadi mereka tak punya kesempatan untuk keluar. Inilah bagaimana awal peristiwa terjadi, orang-orang meninggal karena terjadi kepanikan,” ungkapnya.