PSSI Anggap Tragedi Kanjuruhan Bukan Miskomunikasi Tapi Musibah
Terkini.id, Jakarta – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menganggap tragedi Kanjuruhan bukanlah miskomunikasi antara polisi dan panitia pelaksana (panpel) tapi sebuah musibah, Sabtu 8 Oktober 2022.
“Enggak, saya enggak menganggap itu karena miskomunikasi, ini musibah. Kami sedang melakukan evaluasi sekarang. Hari ini juga kami melakukan evaluasi,” sebut Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI, Iwan Budianto pada Kamis 6 Oktober 2022.
Iwan mengatakan permasalahan tragedi Kanjuruhan bisa tuntas dengan cepat. Pihak PSSI tidak ingin Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 terus dihentikan tanpa kejelasan.
Lanjutnya, dia berharap agar kejadian yang sama tidak terulang kembali, PSSI juga bakal melakukan sosialisasi aturan FIFA kepada Polri.
“Targetnya enggak ada. Tapi kalau kami inginnya sesegera mungkin karena kalau ini tidak segera tuntas, kita jadi susah ini,” sebutnya dilihat terkini.id dalam unggahan akun Instagram makasar_iinfo pada Sabtu 8 Oktober 2022.
“Liga jadi terombang-ambing dan jadi tidak jelas kapan akan dilanjutkan,” sambungnya.
Dia juga bersyukur lantaran bisa berkomunikasi dengan Polri terkait pengamanan dalam sebuah pertandingan.
“Jadi, kita bersyukur, sih, sekarang Kamis, Selasa itu kami sudah diundang berkomunikasi dengan Polri untuk membuat drafting peraturan Kapolri-nya terkait standar penanganan sebuah pertandingan,” kata dia.
Diketahui, tragedi Kanjuruhan menewaskan 131 orang. Kejadian itu bermula dari sejumlah oknum suporter yang memasuki lapangan.
Lalu, polisi menembakkan gas air mata, dan salah satu titik sasarannya adalah tribune penonton.
Alhasil, terjadi kepanikan di antara penonton dan berujung korban berjatuhan karena sesak napas dan terinjak-injak.