Terkini.id, Jakarta – Ali Syarief menanggapi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin yang meminta kadrun untuk belajar menjadi manusia sebelum belajar agama sebagai sindiran terhadap eks penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abdullah Hehamahua.
Ali Syarief mempertanyakan mengapa Istana mempertahankan orang seperti Ngabalin sebagai salah satu pejabat.
Akademisi Cross Culture Institute ini menilai bahwa orang seperti Ngabalin telah membuat Istana menjadi kumuh.
“Maksudnya Abdullah Hehamahua mengingatkan Pemerintah ‘bahwa utang kita sudah terlalu banyak’,” kata Ali Syarief, sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya, @alisyarief pada Minggu, 15 Mei 2022.
“Tapi Ali Ngabalin menimpalinya ‘hei kadrun belajarlah sebagai manusia sebelum belajar agama’. Mengapa ya Istana memelihara typical seperti ini. Jadi kelihatannya kumuh,” sambungnya.
- KH Achmad Zen Sebut Pancasila Hasil Pengkhianatan Soekarno, Ngabalin Murka: Jangan Diam Teman-Teman
- Ngabalin Jadi Trending Topic Usai Sindir Darurat Kebohongan Habib Rizieq
- Video Ngabalin Sebut Rokok Milik Bechi "Enak", Ruhut Sitompul: Merokok Itu Tidak Sehat
- Ruhut Unggah Video Ngabalin Coba Rokok Bechi Pelaku Pencabulan Santri, Rasanya Enak Kata Ngabalin
- Kembali Panas, Ngabalin tampar Refly Harun dengan Pertanyakan Kepakarannya: Terlalu Kau Isi Kepala Hatimu Penuh Fitnah dan Kebencian
Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin menanggapi berita soal mantan penasehat KPK, Addullah Hehamahua yang menyebut bahwa jika Presiden Jokowi meninggal dunia dalam keadaan utang negara belum lunas, maka jenazahnya akan ditolak bumi.
Ngabalin memperingatkan agar kadrun belajar menjadi manusia sebelum belajar agama agar kelak tidak bertindak seperti Tuhan saat menjelaskan tentang agama.
“Hei, kadrun. Belajarlah menjadi manusia sebelum belajar agama,” kata Ngabalin, sebagaimana dilihat di akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 14 Mei 2022.
“Agar kelak ketika engkau MENJELASKAN tentang agama kamu tetap menjadi manusia, dan tidak bertindak SEPERTI Tuhan. #WatakOtakSumgsang,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, ia membagikan berita berjudul “Jika Jokowi Meninggal Dunia dan Utang Negara Belum Lunas, Eks Penasehat KPK: Jenazahnya Akan Ditolak Bumi”.
Ditelusuri Terkini.id, berita tersebut diterbitkan pertama kali oleh suaranasional.com. Berita ini didasarkan pada artikel berjudul “Pak Jokowi, Berhentilah Berutang” yang ditulis oleh Abdullah Hehamahun.
Dalam artikel yang terbit di Kicaunews.com tersebut, tidak disebutkan siapa Abdullah Hehamahua yang dimaksud.
Namun, gambar artikel tersebut menampilkan Abdullah Hehamahua yang merupakan mantan penasehat KPK.
Dalam artikel tersebut, Abdullah Hehamahua memaparkan dan mengkritik soal utang Indonesia yang semakin meningkat di era Presiden Jokowi.
Ia menyingung bahwa, dalam visi-misi kampanye 2014, Presiden Jokowi mengatakan tidak akan menambah utang luar negeri. Namun, kini malah menambah utang dengan alasan membangun infrastuktur.
Abdullah Hehamahua lantas memberikan beberapa nasehat kepada Presiden Jokowi terkait hal ini.
“Pak Jokowi, dengarkan nasihatku: Pertama, Islam tidak membenarkan berutang untuk membangun infrastruktur, khususnya jalan tol, jembatan dan bandara baru, serta kereta api cepat. Apalagi, pindah ibu kota negara,” katanya.
Abdullah Hehamahua mengatakan, Islam membenarkan utang untuk keperluan yang sangat mendesak, seperti mengatasi kelaparan dan penyakit.
“Kedua, jika pak Jokowi meninggal dunia sebelum melunasi utang-utang tersebut, jenazahnya akan ditolak bumi,” tulisnya.
Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi ini menyebutkan abda Nabi Muhammad SAW bahwa “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki utang satu dinar atau satu dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham (HR Ibnu Majah).”
Ia juga menyinggung, Rasulullah mengatakan: “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan utangnya hingga dia melunasinya (HR Tirmidzi).”
Bahkan, lanjut Abdullah Hehamahua, Rasulullah juga bersabda, “Siapa saja yang berutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri (HR Ibnu Majah).”
“Jika pak Jokowi pikir, biar presiden baru yang melunasi utangnya, maka pajenengan meninggal sebagai Pencuri,” katanya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
