Terkini.id, Makassar – Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mulai memindahkan pekerjaan di rumah.
Pasangan yang biasa disebut Prof Andalan ini memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19, melalui komunikasi video dengan Kepala OPD di Pemprov Sulsel, Bupati, dan Wali Kota.
Gubernur dan Wagub Sulsel membahas perkembangan terkini upaya pencegahan, pengendalian, dan penindakan penyebaran Covid-19 di masing-masing daerah. Serta perkembangan dan penanganan Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP).
Selanjutnya, perihal pemetaan kebijakan bersama termasuk isu-isu yang dihadapi. Seperti arus penduduk masuk dan keluar melalui laut, udara, dan darat.
Selain itu, pembahasan terkait optimalisasi preventif. Diantaranya stay at home dan work from home. Dan bagi yang diharuskan tetap bekerja, di industri dan pedagang di pasar, untuk menerapkan physical distancing.
- Andalan Hati Unggul Telak, Andi Sudirman: Ini Amanah Besar dari Masyarakat Sulsel
- Ketua Golkar Sulsel: Pribadi Andi Sudirman-Fatmawati Tawadu, Sederhana dan Agamis
- Perang Data Pertumbuhan Ekonomi: Danny Pomanto vs Andi Sudirman, Siapa Juara?
- Pembangunan Era Andi Sudirman Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat di Selayar, Solid Menangkan Andalan Hati
- Tokoh Masyarakat Akui Perhatian Andi Sudirman untuk Pembangunan Luwu Timur
Akselerasi kinerja Tim Tugas Gugus Covid-19 Provinsi dan Kabupaten/kota serta rutinitas laporan berkala ke pimpinan untuk menjadi bahan progres dan perhatian.
Rapat juga membahas ketersediaan fasilitas penunjang kesehatan, kesiapan RSUD dan APD bagi tenaga medis untuk menangani pasien.
Wagub Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, rapat ingin memastikan kondisi sumber daya manusia, baik itu dokter maupun perawat di sejumlah daerah.
Andi Sudirman menyampaikan, pentingnya Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pemetaan penyebaran. “Tim siaga untuk tracking ODP, test PDP dan penindakan PDP dan (pasien) positif dengan menyiapkan alat kesehatan yang memadai serta ambulans khusus,” tuturnya.
Ia pun berharap, untuk antisipasi kebijakan slow down, agar Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menjaga kebutuhan kepada masyarakat ekonomi kecil atau warga miskin.
“Saya rasa karena ini parsial slow down aktivitas masyarakat, maka perlu dilakukan self quarantine bagi arus penduduk masuk. Dan pemenuhan kebutuhan harian bagi masyarakat berpendapatan tidak tetap, warga miskin atau ekonomi kecil terdampak kebijakan ini untuk diperhatikan,” terangnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.