Terkini.id, Jeneponto – Banjir Bandang yang menerjang Desa Sapanang Kecamatan Binamu Jeneponto pada 22 Januari 2019 lalu mengakibatkan sejumlah rumah dan gedung hancur.
Salah satunya adalah gedung SDN 44 Bantaulu Desa Sapanang Kecamatan Binamu, yang roboh diterjang banjir bandang.
Dengan robohnya gedung kelas I dan 2 SDN Bantaulu Sapanang tersebut, proses belajar mengajar pun terganggu.
Tidak tanggung-tanggung, warga yang berlangsung di bawah tenda dengan melantai diatas paving blok di pekarangan SDN 44 Bantaulu selama kurang lebih 8 bulan.
Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jeneponto Rachmat Sasmito, yang mendampingi Dandim 1425 kunjungi SDN 44 Bantaulu Sapanang, mengatakan, Rehabilitasi gedung SDN 44 Bantaulu yang roboh bakal dianggarkan pada tahun 2020.
“Bencana banjir terjadi setelah anggaran 2019 ditetapkan, dan dilihat dari kerusakan gedung sekolah ini parah, jadi masuk rehab besar, kemungkinan untuk rehab gedung ini dianggarkan tahun depan 2020,” kata Rachmat Sasmito kepada terkini.id, Kamis, 12 September 2019.
Namun anehnya, dari informasi yang didapatkan terkini.id, rehab gedung SDN 44 Bantaulu Sapanang itu tidak terdaftar dalam rehab untuk anggaran DAK tahun 2020 yang diusulkan oleh bagian sarana dan prasarana Disdikbud Jeneponto.
“SDN 44 Bantaulu Sapanang itu dapat rehab untuk penggunaan DAK tahun 2020, saya sendiri pernah melihat daftar usulan sekolah yang akan direhab tahun depan, tidak ada SDN 44 Bantaulu,” ungkap salah seorang pejabat di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Jeneponto yang ditemui terkini.id di kantor Disdikbud Jeneponto, Kamis, 12 September 2019
Sampai berita ini dipublikasikan, Kadis dan pejabat bagian Sarana dan Prasarana Disdikbud Jeneponto belum dapat dikonfirmasi.
Informasinya Kadis Disdikbud Jeneponto sementara dirawat di RS dan Pejabat bagian sarana dan prasarana tidak berada di Kantor Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Jeneponto