Atasi Keberadaan Pak Ogah di Makassar: Penutupan U-Turn sebagai Solusi?

Terkini.id, Makassar – Praktik “Pak Ogah” semakin merajalela di Makassar. Kini, satu simpang yang seharusnya dijaga oleh satu orang pengatur lalu lintas, telah dikuasai oleh puluhan orang.

Terlihat jelas di Jalan Pettarani Makassar, jalan utama ini kini dipadati oleh aktivitas mereka.

Meskipun mereka sering mengaku sebagai pengatur lalu lintas, namun kehadiran Pak Ogah ini tidak memiliki legalitas. Malah, orientasi mereka yang lebih mengutamakan mencari uang justru menyebabkan kemacetan.

Yang menyedihkan, tidak ada petugas yang mengawasi mereka. Mereka telah menggantikan peran petugas pemerintah dan kepolisian dalam mengatur lalu lintas di lapangan.

Tindakan mereka kerap meresahkan masyarakat, karena mereka sering tersinggung jika tidak diberikan uang tip, bahkan berdasarkan beberapa laporan juga menyebutkan mereka melakukan perusakan.

“Salah satu pengalaman yang tidak menyenangkan adalah ketika saya tidak sengaja menyenggol mereka di putaran Urip, dekat Kantor Kodam. Mereka marah, padahal itu jalan umum. Bahkan, mereka menendang spatbor mobil saya,” keluh Syamsidar, warga Batua, Makassar.

Anastasya, seorang warga Maricayya, juga pernah menyaksikan kejadian tidak menyenangkan di mana seorang Pak Ogah memukul bagian belakang mobil di depannya karena tidak diberi uang.

“Kejadian itu terjadi di Pettarani. Seseorang tidak memberikan uang dan mereka (Pak Ogah) akhirnya memukul bagian belakang mobilnya,” tambahnya.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Makassar, Syafran, mengatakan bahwa maraknya keberadaan Pak Ogah di beberapa jalan telah menjadi perhatian Dinas Perhubungan Makassar.

Salah satu solusi baru yang akan diimplementasikan adalah dengan menutup sejumlah U-Turn di Makassar.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.