Terkini.id, Jakarta – Penyerangan yang dilakukan terduga teroris ZA pada Rabu sore kemarin, 31 Maret 2021, kembali menggemparkan publik.
Kendati demikian, tak sedikit yang bertanya-tanya bagaimana bisa seseorang dengan mudahnya menembus penjagaan ketat di Mabes Polri sehingga muncul tudingan-tudingan lain yang bisa dibilang cukup meresahkan.
Kini terungkap perihal kronologi sang teroris Zakiah Aini alias ZA “membobol” Mabes Polri dan melakukan penyerangan.
Dilansir terkini.id dari Tribun, teroris ZA masuk dari gerbang belakang Mabes Polri yang penjagaannya memang dikenal ketat.
Ia kemudian berjalan masuk ke gedung utama yang letaknya di bagian depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
- BNPT Sebut Bomber Makassar Anggap Aksinya Bulan Madu, Lantas Bagaimana dengan Penyerang Mabes Polri?
- Munarman Menyayangkan Keputusan Polisi Menembak Mati Teroris ZA: Prihatin, Nyawa Manusia di Indonesia Terlalu Murah
- Terduga Teroris ZA Sebut Demokrasi, Pancasila, UUD, dan Pemilu Musyrik karena Ajaran Kafir
- Soal Teroris Mabes Polri, Denny Siregar: Sayang, Masih Muda Udah Goblok
- Teroris Mabes Polri: Demokrasi, Pancasila, UUD, dan Pemilu Musyrik! Berasal dari Ajaran Kafir!
Teroris ini lantas mendekat ke ruangan Kapolri, tetapi terlebih dahulu singgah di pos penjagaan Mabes Polri.
Saat itu, dari rekaman CCTV yang beredar, ZA tiba-tiba saja melakukan ancaman dengan menodongkan senjata ke petugas yang berjaga.
Ancaman itu pun direspons cepat polisi oleh polisi yang melumpuhkan teroris ZA dengan tembakan hingga ia tergeletak dalam posisi telungkup.
Diketahui bahwa area yang menjadi tempat insiden sangatlah dekat dengan ruang kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Lantas, mengapa teroris ZA bisa dengan mudah memasuki Mabes Polri?
Sebagaimana dalam video amatir dan rekaman CCTV yang disiarkan Kompas TV, itu karena teroris ZA berjalan dari arah pintu masuk pejalan kaki atau pintu belakang Mabes Polri yang memang ditujukan untuk umum.
Awalnya, teroris ZA rupanya juga berpura-pura bertanya kepada petugas di mana letak kantor pos tanpa gelagat mencurigakan.
Petugas pos jaga pun memberikan pelayanan dan mengarahkan ZA arah kantor pos yang dimaksud.
ZA kemudian meninggalkan pos tersebut, tetapi segera kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga.
Di sana, ZA menembak sebanyak 6 kali, di antaranya 2 kali mengarahkan ke anggota di dalam pos dan 2 kali ke anggota di luar.
Menurut kabar yang beredar, selain teroris ZA, satu warga sipil juga tewas karena ditembak oleh perempuan yang bermukim di Ciracas, Jakarta Timur itu.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.