Terkini.id, Makassar – Kualitas pembelajaran di rumah via daring bagi siswa di Kota Makassar dikepung sejumlah kendala, seperti terbatasnya jaringan internet, kehabisan kouta dan tak memiliki smartphone.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Abd Rahman Bando mengatakan selama proses belajar dari rumah. Sejumlah tempat tetap melakukan proses belajar secara manual.
“Terpaksa ada yang belajar dengan portofolio dengan tugas dengan memberikan penjelasan secara manul,” kata Rahman Bando, Selasa, 19 Mei 2020.
Rahman Bando mencontohkan seperti yang terjadi di Pulau Kodingareng. Sejumlah kendala yang dihadapi salah satunya tidak adanya listriknya pada siang hari.
“Begitu dia punya handphone lobet tidak bisa lagi. Secara umum di pulau pakai genset, dan baru diaktifkan pada malam hari,” ucapnya.
- Pemerintah Luncurkan Buku Vaksinasi Covid-19, Airlangga: Isinya Mencakup Inovasi Menghadapi Pandemi
- Sebut Jutaan Tentara Cina Masuk Indonesia, Ade Armando: Atas Restu Pemerintah Jokowi
- WHO Buka Suara Soal Penyakit Cacar Monyet Akan Jadi Pandemi Setelah COVID-19
- Tekad Kuat PKB ke Megawati: Izinkan Kami Melanjutkan Wacana Penundaan Pemilu 2024!
- dr. Tifa: Kita Butuh Presiden yang Imannya, Ilmunya, Imunnya Tinggi
“Di daratan listrik tersedia sepanjang waktu. tapi masih ada problemnya, beberapa anak didik tidak memiliki smartphone. Ada lagi yang punya tapi kuota terbatas,” sambungnya kemudian.
Terkait dengan kualitas pembelajaran via daring, Rahman mengatakan pihaknya terus melakukan perbaikan dari sisi manajemen pembelajaran. Seperti menggenjot teknis belajar jarak jauh bagi tenaga pengajar agar jauh lebih baik.
“Sekarang ini kalau saya boleh katakan belum ada format bakunya soal belajar jarak jauh ini karena tiba-tiba melakukan,” ucap Rahman Bando.
Masa belajar di rumah via daring bagi siswa akan berakhir pada Jumat, 29 Mei 2020 mendatang.
Rahman Bando pun mengaku dirinya belum bisa memastikan proses belajar akan berlangsung di sekolah.
Melihat kurva kasus Covid-19 di Makassar belum melandai, Rahman mengatakan, pihaknya tetap berpegangan pada angka kasus Covid-19 di Makassar.
Selama grafik pandemi masih belum melandai, maka pihaknya pun belum berani untuk mengembalikan peserta didiknya ke sekolah.
“Kalau tim gugus tugas Covid-19 nasional dan kota sudah mengatakan kondusif baru kami bisa berani di Dinas Teknis Pendidikan untuk mengembalikan anak anak ke ruang kelas,” pungkasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
