Terkini.id, Jakarta – “Pemerintah melalui Kementerian Sosial menunjuk Pos Indonesia dalam penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng sebesar Rp300 ribu kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Tanah Air,” tulis Presiden Jokowi dalam postingan akun instagram pribadinya, 25 April 2022.
Penyaluran BLT tersebut ditargetkan oleh Jokowi agar dapat diterima oleh 18,3 juta KPM sebelum Lebaran tahun 2022.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa Kantor Pos Medan sejauh ini telah membagikan BLT Minyak Goreng di wilayah kerjanya kepada 97,21 persen dari jumlah KPM yang terdaftar.
Kantor Pos Pontianak sudah 96,8 persen. Begitu juga kantor-kantor pos di berbagai daerah seperti Aceh, Banten, Pontianak, Depok hingga Cikini di Jakarta Pusat.
“Perwakilan kantor-kantor pos ini menyampaikan langsung kepada saya melalui konferensi video siang tadi mengenai penyaluran BLT Minyak Goreng di berbagai daerah,” tulis pria kelahiran Solo mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
- Pemerintah, Masyarakat dan PT Vale Berkolaborasi untuk Pulihkan Towuti
- Hardiknas, Andi Jaka Harap Pemerintah Berikan Akses Pendidikan ke Semua Anak Indonesia
- Jelang Musim Giling Tebu, Kemendag Ungkap Stok Gula Dalam Negeri Relatif Aman
- Bantah Tudingan Yustinus Prastowo, Kepala BP2MI: Mana Mungkin Saya Memobilisasi PMI Agar Benci Pemerintah
- Sestama BP2MI Lantik dilantik 12 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Presiden Jokowi mengaku telah menyampaikan kepada pemerintah daerah untuk mengingatkan masyarakat bahwa BLT Minyak Goreng ini harus digunakan sesuai tujuannya yaitu untuk membeli minyak goreng maupun sembako.
Sejumlah keluh kesah pun akhirnya membanjiri komentar dari postingan Presiden Jokowi itu. Masyarakat merasa bahwa BLT yang diberikan pemerintah salah sasaran.

“Saya Selalu dimintai KK, BPJS untuk persyaratan mendapatkan BLT, atau sembako, tapi nyatanya saya gak pernah dapat,” tutur pemilik akun instagram @diahsetiawan77 mengomentari postingan dari Presiden Jokowi itu.
Tak sedikit masyarakat yang menilai bahwa dalam penyerahan BLT yang diwakilkan tercium adanya aroma ketidakadilan.

Seperti yang ditulis oleh @firstianiindahpratiwi dalam komentarnya, ia berpendapat memohon agar Presiden Jokowi kembali mengecek semua penerima bantuan BLT, PKH, dan Bansos lainnya apakah mereka berhak mendapatkan bantuan atau tidak.
“Di sekitar saya khusus nya di kelurahan sambung Jawa, dan kecamatan mamajang banyak yg kurang mampu tidak mendapat bantuan sedangkan yg istrinya pegawai dan istrinya dosen yg sudah mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya mendapatkan juga bantuan dari pemerintah mohon seadil adilnya pak karena saya sebagai warga negara yg baik merasa kasihan kepada seluruh warga Indonesia yg sangat sangat membutuhkan bantuan”.
Cuitan dari @kariskarisma0 menambahkan, menurutnya pembagian BLT yang tidak adil seperti ini dapat menimbulkan kecemburuan sosial ke sesama tetangga.

“Yg menerima cuma pemegang kartu sakti macam PKH itu” saja pak,jg rata2 yg pegang kartu sakti jg tergolong mampu,akhirnya hanya menjadikan kecemburuan sosial sesama tetangga.”
Tagar ‘BLTSALAHSASARAN‘ pun mulai bermunculan.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
