Desak Jokowi Pecat Yaqut, Helmi Felis: Tunggu Umat Seluruh Indonesia Tumpah ke Jalan?

Desak Jokowi Pecat Yaqut, Helmi Felis: Tunggu Umat Seluruh Indonesia Tumpah ke Jalan?

R
R
Resty
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Helmi Felis mendesak Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk memecat Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas.

Ia menyindir apakah Presiden Jokowi menunggu umat seluruh Indonesia turun ke jalan hingga akhirnya ambil keputusan pecat Yaqut.

“Yaqut sudah hancur, Jokowi tunggu apa? Kapan mau pecat Yaqut?” kata Helmi Felis melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 27 Februari 2022.

“Tunggu umat seluruh Indonesia tumpah ke jalan-jalan? Ini akan lebih besar dari 212,” sambungnya.

Sebelumnya, Helmi Felis mengatakan bahwa jika Yaqut Cholil Qoumas tidak dicopot, maka orang akan menduga Presiden Jokowi punya niat tidak baik kepada Umat Islam.

Baca Juga

Hal ini disampaikan Helmi Felis saat menanggapi klarifikasi Menag soal pernyataannya yang dinilai membandingkan azan dengan gonggongan anjing.

“Statement ini lebih berbahaya dari sebelumnya,” kata Helmi Felis melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat, 26 Februari 2022.

Bersama pernyataannya, ia membagikan berita berjudul “Luruskan Gaduh Adzan, Gus Yaqut: Saya Berusaha Agar Agama Tidak Menjadikan Manusia Sewenang-wenang”.

Helmi Felis mempertanyakan apakah ada agama di Indonesia yang membuat manusia sewenang-wenang terhadap manusia lain.

“Jokowi tidak mencopot MENAG? Orang akan duga Jokowi punya niat tidak baik pada Agama di Indonesia,” kata Helmi Felis.

Sebagaimana diketahui, Menag Yaqut belakangan ramai dikritik karena pernyataannya yang dinilai membandingkan azan dengan gonggongan anjing.

Dilansir dari RMOL, Menag Yaqut telah mengklarifikasi soal gaduh ucapannya yang dianggap membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

Dalam klarifikasinya, Menag Yaqut mengatakan bahwa dirinya hanya tidak ingin agama menjadikan manusia sewenang-wenang terhadap manusia lain.

Ia menyebut, pesan ucapannya itu adalah bagaimana suara azan yang dikumandangkan melalui toa atau pengeras suara, tidak mengganggu masyarakat yang bukan beragama Islam.

“Saya hanya berusaha sekuat saya, menahan agar agama tidak menjadikan manusia sewenang-wenang terhadap manusia lain, mentang-mentang besar, banyak, kuat,” ucap Menag Yaqut, Kamis malam, 24 Februari 2022.

Menurutnya, kegaduhan itu terjadi karena misleading atau kesalahan pada penafsiran makna ucapannya dalam pemberitaan di media massa.

Menag Yaqut mengaku selama ini, ia mendapatkan masukan bahwa masyarakat bisa mentolerir adanya suara adzan. Padahal, sebetulnya juga banyak diprotes masyarakat di luar umat Islam.

Sayangnya, kata Menag Yaqut, judul pemberitaan gagal memaknai pesan kerukunan agar tidak saling mengganggu di antara manusia itu tidak tersampaikan dengan baik

“Judul itu misleading dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya,” katanya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun menegaskan bahwa dalam pernyataannya tersebut, tidak ada unsur ingin membandingkan kumandang adzan dengan gonggongan anjing.

“Tidak ada kata membandingkan atau mempersamakan antara adzan atau suara yang keluar dari masjid dengan gonggongan anjing,” pungkasnya.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.