Terkini.id, Makassar – Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Naisyah Tun Azikin mengatakan, saat ini, stok alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan dalam status aman. Hal itu, kata dia, berbeda saat awal pandemi Covid-19 yang mengalami kelangkaan.
“Untuk persediaan APD untuk nakes di Kota Makassar sampai saat ini masih terpenuhi,” kata Naisyah, Kamis, 10 September 2020.
APD menjadi sesuatu yang wajib digunakan tenaga kesehatan dalam melindungi diri dari penyebaran Covid-19 saat menangani pasien.
Selain itu, kualitasnya harus sesuai dengan standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
“Standarnya pun sama yang ditetapkan oleh WHO dan Kemenkes. Kita tidak berani memakai APD di luar itu,” jelas Naisyah.
- Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik di Makassar dan Sekitarnya, Jumat 22 September
- Jadwal dan Wilayah Pemadaman Listrik di Sulawesi Selatan Hari ini Jumat 22 September 2023
- Pendaftaran PPPK Tenaga Kesehatan 2023 di Sulsel Resmi Dibuka, Simak Syaratnya
- Pemprov Sulsel Resmi Buka Pendaftaran PPPK Guru 2023, Cek Syaratnya
- Memelihara Bumi Itu Amanah!
Oleh karena itu, Naisyah mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker, rajin cuci tangan, dan jarak. Dengan begitu, risiko orang tertular akan sedikit dan akan meringankan pekerjaan dokter.
“Bagaimana mereka (masyarakat) memelihara kesehatannya. Mematuhi protokol kesehatan dengan baik, sehingga tenaga kesehatan yang tidak bisa (kuat) lagi tidak harus terjun lagi menolong mereka itu juga dapat aman dari penularan,” ungkapnya.
Menurut Naisyah, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan berdampak besar bagi dirinya sendiri maupun tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit.
“Jadi kita pakai masker, dokter juga aman. Selain nakes mematuhi protokol memakai APD yang lengkap juga masyarakat harus sadar,” papar Naisyah.
Jika masyarakat tak patuh, lanjut Naisyah, maka persentase pasien yang masuk rumah sakit juga akan tinggi.
Sehingga dokter yang bersentuhan langsung juga kemungkinan besar akan terpapar.
“Ketidakpatuhan mereka berdampak pada tenaga kesehatan. Karena nakes tidak ada alasan untuk tidak menolong mereka yang terpapar Covid-19 untuk tidak menyentuh mereka,” tandasnya.