Direktur Polbangtan Gowa Sampaikan Potensi Sangat Tinggi, Minta Mahasiswa Memanfaatkan Pangan Lokal
Komentar

Direktur Polbangtan Gowa Sampaikan Potensi Sangat Tinggi, Minta Mahasiswa Memanfaatkan Pangan Lokal

Komentar

Ditengah upaya masyarakat global, termasuk Indonesia berusaha keras mengatasi semakin mewabahnya Covid-19 ini,  masalah pangan tidak boleh  bersoal. Justru sebaliknya, ketersediaan pangan bagi semua warga harus terjamin aman. “Dari 267 penduduk Indonesia, tidak boleh satu orang pun yang kekurangan pangan,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam berbagai kesempatan.

Sejalan dengan perkembangan Petani Milenial, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaruan pembangunan pertanian.

Syahrul mengharapkan seluruh pusat pendidikan pertanian baik di polbangtan maupun di perguruan tinggi lainya mampu menghadirkan SDM petani milenial yang gigih dan memiliki rasa keingintahuan pada perkembangan ilmu pengetahuan. Generasi seperti itu, kata Syahrul, selalu dibutuhkan untuk menjaga persaingan global yang semakin sulit.

“Karena pendidikan vokasi harus menjadi jawaban di tengah pandemi covid-19. Terutama bagi anak muda yang diharapkan selalu terbiasa dengan digital. Apalagi pendidikan adalah sebuah proses dan tantangan baru yang harus kita hadapi,” ujar Mentan Syahrul di ruang Agriculture War Room (AWR) Kementan, pada Kamis (30/4/ 2020).

Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr menyampaikan bahwa semua unsur sumber daya manusia pertanian akan memaksimalkan peranan dalam membantu petani mengawal dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Menyikapi hal ini, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa, memberikan materi kepada seluruh mahasiswa yang sedan melaksankan Learning From Home (LFH) dengan tema “Optimalisasi Pangan Lokal LAwan Covid-19”. Materi ini telah disampaikan Kepala BPPSDMP Kementan pada acara menyapa penyuluh dan petani beberapa waktu lalu.

Beberapa hal yang disampaiakan termasuk, potensi sumber pangan lokal, keuntungan mengkonsumsi pangan lokal, Jens dan manfaat pangan lokal,” kata Syaifuddin. Minggu (10/05).

Sebagai awal, Dr. Syaifuddin menyampaikan bahwa pangan lokal merupakan tanaman yang di kembangkan dan di budidayakan di setiap wilayah sejak dahulu sebagai sumber pangan bagi petani/masyarakat. Pangan juga dapat meningkatkan imunitas tubuh dan sangat di perlukan untuk mencegah virus corona. Termasuk mengkonsumsi ubi ungu bisa meningkatkan imunitas tubuh.

Lanjutnya, Potensi sumber pangan lokal sangat menjanjikan dikarenakan agroekosistem Indonesia sangat mendukung bagi pengembangan komoditas pangan lokal sebagai sumber pangan alternatif maupun pangan utama. Berbudidaya pangan lokal mudah dilakukan, apalagi disetiap daerah meiliki ragam pangan lokal yang khas, manfaatkan itu.

Jenis pangan lokal superit, ubi jalar ungulados, Empan-empan, kunyit asem, jagen merah dan sejenisnya kita olah sedemikian rupa, sehingga produk baik dalam bentik makanan dan minuman,” ungkap Syaifudin.

Syaifuddin, juga mengingatkan kembali kepada mahasiswa Polbangtan Gowa, bahwa kegiatan pendampingan mahasiswa segera turun ke lapangan dengan memperlihatkan surat tugas perihal pelaksanaan LFH dan kegiatan pendampingan kepada kelompok tani dan bersinergi dengan kegiatan Kostratani dalam membantu petani meningkatkan produksi sektor pertanian dan kesejahteraan petani selama darurat Covid-19. Surat tugas yang kami keluarkan, adlas menindaklanjuti surat Kerala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDm Pertanian “Perihal Pendampingan Mahasiswa”.

Saat ini pemerintah sangat membutuhkan peran generasi petani, terlebih petani milenial yang berada di Polbangtan Gowa. Saatnya membuktikan bahwa kalian mahasiswa tidak berdiam diri, tetap semangat membantu pemerintah dengan program-program yang diluncurkan, seperti Kostratani. Kalian mahasiswa punya banyak waktu untuk belajar langsung bersama penyuluh dan petani dengan mengaktifkan diri pada kegiatan pertanian atau peternakan yang ada di BPP wilayahnya masing-masing. Saatnya kalian terjun langsung di lapangan,” tegas Syaifudin. (MUZ).