Dokter Tifa Sentil Jokowi: Utang untuk Bangun Infrastruktur, Setelah Jadi Dibiarkan Mangkrak
Komentar

Dokter Tifa Sentil Jokowi: Utang untuk Bangun Infrastruktur, Setelah Jadi Dibiarkan Mangkrak

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Epidemiolog, Dokter Tifa menyentil Presiden Jokowi soal Pemerintah Jepang yang akan memberikan utang ke Indonesia senilai senilai kurang lebih 43,6 miliar yen atau sekitar Rp 4,8 triliun.

Dokter Tifa pun lewat unggahannya di Twiitter @DokterTifa, seperti dilihat Terkini.id pada Selasa 8 Agustus 2022, menyebut Jokowi utang ke sana kemari untuk membangun infrastruktur.

Namun, kata Tifa, setelah infrastruktur itu jadi kemudian dijual lagi dengan harga murah atau dibiarkan mangkrak.

“Utang kesana kemari, untuk bangun infrastruktur. Infrastruktur yg setelah jadi, dijual lagi dengan harga murah, atau dibiarkan mangkrak,” ujar Dokter Tifa.

Menurut Tifa, hal itu tersebut dilakukan Presiden Jokowi selama 8 tahun sejak dia menjabat orang nomor satu di Indonesia.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Begitu terus yang dilakukan selama 8 tahun ini,” tuturnya.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ditemukan tanggapan dari pihak Istana terkait pernyataan Dokter Tifa itu.

Dokter Tifa Sentil Jokowi: Utang untuk Bangun Infrastruktur, Setelah Jadi Dibiarkan Mangkrak

Dalam cuitannya itu, Tifa juga menyertakan sebuah link artikel pemberitaan dari Tempo berjudul ‘Jepang Siap Beri Utang ke RI Rp 4,8 Triliun untuk Rampungkan PLTA Peusangan’.

Mengutip isi pemberitaan itu, disebutkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan pihaknya akan memberikan utang ke Indonesia senilai kurang lebih 43,6 miliar yen atau sekitar Rp 4,8 triliun (asumsi kurs Rp 109,5 per yen).

Pinjaman itu untuk membiayai proyek di bidang mitigasi bencana dan menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Peusangan di Aceh Tengah.

“Saya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Jepang sedang memproses pinjaman yen sebesar kurang lebih 43,6 miliar yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan perampungan PLTA Peusangan,” kata Kishida.

Kishida dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada hari itu juga menyepakati kerja sama di sejumlah bidang, mulai dari maritim, investasi, lingkungan, hingga energi.

“Termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan untuk kerja sama hibah kapal patroli,” tuturnya.

Hal tersebut disampaikan Kishida saat menerima kunjungan Presiden Jokowi di Kantor PM Jepang di Tokyo.

“Kami juga menyambut baik memorandum kerja sama dalam bidang security maritime yang telah ditandatangani,” ujarnya.