DPRD Makassar Terima Aspirasi Warga Barombong Soal Dampak Rekayasa Lalu Lintas
Komentar

DPRD Makassar Terima Aspirasi Warga Barombong Soal Dampak Rekayasa Lalu Lintas

Komentar

Terkini.id, Makassar –  Warga Barombong mendatangi Kantor DPRD Makassar. Mereka mengeluhkan dampak rekayasa lalu lintas yang diterapkan pemerintah kota. 

Akibatnya, mereka harus memutar arah sejauh lima kilometer. Sebelumnya mereka hanya butuh jarak 500 meter. 

Di sisi lain, Jembatan Barombong sepanjang 350 meter dengan lebar sekitar 6 meter ini dilalui ribuan kendaraan setiap harinya. 

Kemacetan di jalan Trans-Sulsel ini dipicu sempitnya jembatan yang dilalui dua lajur, yakni kendaraan yang masuk maupun keluar dari Kota Makassar.

Kemacetan kerap terjadi pada waktu sibuk, utamanya pagi dan sore hari. Bahkan, warga sudah lama mengeluhkan kondisi ini kepada pemerintah agar segera membenahi jembatan tersebut.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Jadi saya sudah terima aspirasi dari warga Barombong soal dampak ditutupnya jalan ke perumahan mereka karena adanya pengalihan lalu lintas,” ujar Anggota Komisi C DPRD Makassar, Fasruddin Rusli, Rabu, 10 Agustus 2022.

“Karena hak mereka sebagai pengguna jalan tidak diberikan, mereka hanya diberi akses sampai jam 6 pagi. Sehingga anak-anak mereka yang sekolah harus siap sebelum jam 6 untuk diberangkatkan ke sekolah,” sambungnya kemudian.

Ia mengatakan pihaknya akan mencari jalan tengah, antara pemerintah kota dengan warga Barombong.

“Kita akan mencari jalan keluarnya bagaimana alternatifnya nanti. Sehingga besok kami dari komisi C akan melihat langsung kondisi di sana, karena rekayasa lalul intas ini juga sangat merugikan warga,” katanya.

Fasruddin mengatakan akan memanggil semua pihak terkait, baik dari pemerintah kota maupun dari kepolisian. 

“Warga terlalu jauh memutar sampai lima kilometer, jadi titik macet berubah. Jadi sangat merugikan,” pungkasnya.