Ferdinand: Perpecahan Bangsa dengan Politik Ayat Mayat Akan Mengerikan Kalau Sampai Anies Jadi Capres
Komentar

Ferdinand: Perpecahan Bangsa dengan Politik Ayat Mayat Akan Mengerikan Kalau Sampai Anies Jadi Capres

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali mengemukakan kekhawatirannya jika DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin Indonesia.

Pasalnya, menurut Ferdinand, perpecahan bangsa dengan politik ayat mayat akan mengerikan jika sampai Anies Baswedan menjadi Calon Presiden (Capres).

“Saya sudah bilang, jangan sampai Anies memimpin, maju jadi capres pun harus dilawan dan ditolak,” kata Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis, 23 Desember 2021.

“Perpecahan bangsa dengan politik ayat mayat akan mengerikan kalau sampai Anies jadi Capres. Maka itu harus ditolak dari sekarang,” sambungnya.

Ferdinand Hutahaean mengatakan itu sebagai respons terhadap berita berjudul “Giring: Indonesia Suram Jika Dipimpin Pembohong yang Dipecat Jokowi”.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSI, Giring Ganesha dalam acara puncak Hari Ulang Tahun PSI ke-7 yang dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 22 Desember 2021.

Dalam sabutannya, Giring menyampaikan bahwa kemajuan yang sudah dicapai oleh Presiden Jokowi selama dua periode ini akan hancur apabila sosok penggantinya merupakan orang yang memiliki rekam jejak menggunakan sentimen SARA untuk memenangkan proses Pilkada.

Ia juga menyebut Indonesia akan menjadi suram pada periode mendatang apabila dipimpin oleh seorang pembohong.

Namun, Giring Ganesha tidak secara spesifik menyebutkan secara pasti siapa sosok yang dimaksud tersebut.

Ia hanya mengatakan bahwa sosok tersebut merupakan orang yang pernah digantikan dalam pemerintah Jokowi.

“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” katanya, dilansir dari CNN Indonesia.

Giring pun menegaskan bahwa jika skenario tersebut benar terjadi maka PSI tidak akan mendukung sosok presiden tersebut.

Menurutnya, PSI akan secara tegas berada di pihak oposisi untuk melawan pemerintahan mendatang jika dipimpin sosok seperti itu.

Lebih lanjut, ia juga menyebut partainya akan bekerja secara maksimal agar dapat melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) agar bisa masuk ke parlemen pada Pilpres 2024 mendatang.

“PSI siap bekerja keras meloloskan diri ke parlemen. PSI akan berlipat ganda, kita antarkan kader terbaik kita duduk di kursi legislatif dan eksekutif. Saya pastikan PSI akan terus hadir kerja untuk rakyat dan melanjutkan apa yang dibangun Pak Jokowi,” pungkas Giring Ganesha.