Terkini.id, Jakarta – Perang panas Myanmar semakin tak terelakkan dan kembali memakan korban. Kali ini seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang harus meregang nyawa karena ditembak militer Myanmar.
Gadis muda itu adalah seorang mahasiswi yang tertembak mati saat aksi melawan kudeta militer.
Namanya Deng Jia Xi, seorang anak tunggal sekaligus mahasiswi yang aktif turun ke jalan demi menuntut keadilan di negerinya.
Seperti yang kita tahu, gelombang protes menentang kudeta militer di Myanmar tak menunjukkan tanda-tanda akan segera surut, bahkan bisa dibilang justru bertambah besar.
Ini bahkan menjadi aksi terbesar di Myanmar sejak Revolusi Saffron menentang rezim militer pada 2007 yang dipimpin oleh barisan biksu Buddha berkain oranye.
- Pastikan Konflik Myanmar Dibahas Secara Khusus di KTT ASEAN, Jokowi: Harus dengan Dialog
- Dipecat karena Foto Seksi, Mantan Dokter ini Sekarang Jadi Model di OnlyFans
- Aktor Asal Myanmar Berhasil Lengserkan Selebriti Tampan Lainnya Pada Pemilihan TC Candler, Siapakah Dia?
- Vonis Aung San Suu Kyi Dikurangi Dua Tahun
- Aung San Suu Kyi Kembali Hadir di Pengadilan Myanmar, Dituduh Hasut Kerusuhan
Mirisnya, protes massal yang ditandai dengan gerakan pembangkangan sipil belakangan semakin dihadapkan dengan unjuk kekuatan oleh aparat keamanan.
Hingga hari Rabu kemarin, 3 Maret 2021, setidaknya sebanyak 38 orang telah meninggal dunia (termasuk anak-anak) sejak pergolakan menentang kudeta yang dimulai pada 1 Februari 2021 lalu.
Terbaru ada Deng Jia Xi, gadis cantik yang merupakan seorang mahasiswi yang baru-baru ini dilaporkan meninggal dunia karena ditembak aparat militer.
Saat ditemukan, gadis juara taekwondo itu meninggal dengan memakai kaos putih yang bertuliskan “Everything Will Be OK”.
Deng Jia Xi juga meninggalkan sebuah surat sebagai pesan terakhirnya seolah seperti sebuah firasat bahwa ia akan segera gugur.
“Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi yang baik, tolong jangan selamakan saya,” tulisnya, dilansir dari berbagai sumber di media sosial Twitter.
Tak hanya itu, Deng Jia Xi juga meninggalkan pesan lain yang super mulia sekaligus mengharukan lantaran ia ingin agar organ tubuhnya didonasikan kepada orang yang membutuhkan.
“Saya akan memberikan bagian kiri tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkannya.”
Lantaran sikap berani dan tulus hatinya yang begitu menyentuh, tagar “Rest in Peace” dan “Rest in Power” untuknya pun menjadi ramai dituliskan netizen di media sosial Twitter.
“REST IN PEACE. Bidadari di tengah carut-marut kerusuhan tertembak mati peluru kekuasaan,” tulis seorang pengguna @nyongtian419.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
