Terkini.id, Jakarta – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Muhammad Haerul Amri menyatakan bahwa regenerasi adalah kebutuhan zaman.
Oleh karena itu, Haerul menghimbau kepada Said Aqil Siroj Ketua PBNU sekarang untuk mencontoh sikap mendiang Hasyim Muzadi.
Beliau memberi kesempatan kepada kader-kader NU yang lebih muda untuk mengemban amanah menjadi Ketua PBNU menggantikan dirinya.
“Meski dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) NU tak ada larangan masa jabatan, namun demi kaderisasi dan kebutuhan zaman, Kiai Said lebih baik memberikan ruang yang luas kepada kader di bawah, layaknya yang dilakukan Kiai Hasyim Muzadi,” kata Amri.
Lebih lanjut, Amri menjelaskan bahwa Kiai Hasyim Muzadi memimpin NU dalam kurun waktu 1999-2010 dan telah mencetak banyak kader andal. Salah satunya Said Aqil Siradj sendiri.
- Akun GusNadjb yang Hina Tsamara Amany Bukan Kader Banser, Lukman: Akunnya Mencatut Foto Kader Banser
- Waduh! Habib Alwi Larang Umat Ikut Ansor dan Banser: Perbuatan Laknat Mereka ...
- Kang Dede: Waspada Ansor dan Banser, Rapatkan Barisan, Gerombolan Radikalis sudah Bergerak untuk Jatuhkan Gusmen
- PAC GP Ansor Rappocini Silaturahim ke Camat Rappocini
- PAC Ansor Rappocini Buka Puasa Bareng Anak Panti Asuhan
Said lantas menggantikan posisi Hasyim sebagai Ketua Umum PBNU sejak 2010 hingga sekarang.
Pada Mukatamar ke-32 NU di tahun 2010 silam, Kiai Hasyim menyatakan tidak bersedia untuk dicalonkan lagi. Alasannya kala itu, untuk memberi ruang kepada kader-kader muda menjabat sebagai pemimpin.
Mengingat hal tersebut, Amri pun meminta agar Said dapat mencontoh proses regenerasi yang dilakukan oleh Kiai Hasyim. Amri juga mengingatkan, bahwa tantangan yang akan dihadapi NU ke depan mungkin akan lebih besar.
“Jika Gus Dur (Abdurrahman Wahid) menjabat hingga tiga periode tentu tidak bisa disamakan begitu saja. Situasi dan tantangan yang dihadapi NU kala itu berbeda dengan sekarang,” ungkap Amri.
Dilansir dari CNN Indonesia, Gus Dur tercatat menjabat sebagai Ketua Umum PBNU selama tiga periode yakni sejak 1984 sampai 1999.
Harapan Amri untuk Muktamar NU di Lampung nanti, agar dapat menghasilkan kepemimpinan baru dan regenerasi posisi Ketum PBNU.
Secara khusus, ia juga mengharapkan sosok Ketua Umum PBNU berikutnya memiliki kriteria muda, berjaringan luas, komitmen kuat untuk memajukan NU dan responsif terhadap perubahan zaman.
“Yang tak kalah penting di era globalisasi yang kian kompleks ini, NU ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa berkiprah lebih kuat di kancah dunia. Di usia hampir satu abad ini, cita-cita NU harus ditransformasikan ke level globa,” jelas Amri.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, bahwa Muktamar NU ke-34 akan dihelat pada 23-25 Desember mendatang. Sejumlah nama muncul dalam bursa calon Ketua Umum PBNU. Mereka adalah Ketum PBNU saat ini Said Aqil Siradj, Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar. Mereka bertiga telah menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Muktamar.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.